Semakin Canggih Teknologi, Semakin Besar Potensi Kejahatan Dunia Maya
Majalahqqhoki.net, JAKARTA - Kanit IV Subdit III Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, AKBP Endo Priambodo mengatakan, muncul sejumlah prediksi bahwa aktivitas manusia akan banyak digantikan oleh mesin atau robot pada 2030.
Kecanggihan teknologi tersebut akan membantu kerja manusia. Endo memberi contoh, di sejumlah tempat misalnya, mulai menggunakan CCTV untuk memantau pelanggaran lalu lintas.
"Kemungkinan di masa mendatang anggota polisi akan berkurang. Secara fisik polisi akan dipangkas," ujar Endo dalam diskusi di Gadog, Bogor, Sabtu (10/3/2018).
Namun, seiring makin canggihnya teknologi, potensi kejahatan di dunia maya pun semakin besar.
Metode hijack dan memanfaatkan sistem teknologi untuk kejahatan pun diprediksi akan berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, polisi harus siap menghadapi potensi tersebut.
"Kita akan mendapati juga kejahatan masa depan kecenderungannya robot pelakunya. Robot sebagai pengganti dan robot sebagai pelaku kejahatan," kata Endo.
Agen Sakong Online
Endo mengatakan, satu orang bisa memiliki dua hingga tiga ponsel. Hal ini menandakan bahwa perekonomian negara baik. Namun, sisi negatifnya, ada kejahatan siber yang mengancam.
Oleh karena itu, Direktorat Siber rutin melakukan patroli di dunia maya untuk menindak pelanggaran hukum seperti penyebaran ujaran kebencian hingga penipuan.
"Penipuan menggunakan email, menggunakan WhatsApp, Instagram, pembunuhan direncanakan tapi menggunakan internet komunikasinya, terorisme yang memanfaatkan internet sebagai komunikasi," kata Endo.
Apalagi, ruang kejahatan siber todak mengenal batas negara. Penggunanya pun bisa anonim atau menggunakan identitas palsu. Endo mengatakan, gerakan-gerakan kriminal itu sangat berpotensi muncul.
"Artinya, gerakan silent, tahu-tahu ada gerakan. Kejahatan siber jarang sekali hanya UU ITE, tapi juga dengan KUHP dan undang-undang lain," kata Endo.
Sumber dari, Kompas.com
Post a Comment