Header Ads


Bobcah Ini 7 Bulan Naik KRL Seorang Diri dari Parung Ke Jakarta untuk Bersekolah

Alvin (8) bocah yang viral dengan kisah perjalanan ke sekolah seorang diri dari Stasiun Parung, Bogor, ke Tanah Abang Jakarta Pusat saat ditemui di kediamannya di Rusun Benhil 2, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2018).



Majalahqqhoki.net, JAKARTA - Alfiansyah (8), akrab disapa Alvin, menjadi perbincangan di media sosial sejak kisah perjalanannya ke sekolah dari Parung, Bogor ke Kebon Kacang, Jakarta Pusat viral.

Bocah yang kini duduk di kelas dua SD di SDN Kebon Kacang 02 Petang tersebut hanya membawa ongkos Rp 4.000 sehari untuk perjalanan ke sekolah dengan naik kereta rel listrik (KRL).

"Dia ngerti kalau orang tuanya lagi enggak ada uang, misalnya punya Rp 10.000, (dia bilang) 'Ma, Rp 4.000 aja. Enggak apa-apa, sisanya buat Mama'. Biasanya untuk ongkos pulang dia dikasih saudaranya yang di Jakarta," kata Lasmawati (38), ibu Alvin.

Lasma, begitu ia biasa disapa, mengatakan Alvin berjalan kaki seorang diri sekitar 30 menit dari rumah menuju Stasiun Parung Panjang.

Itu dilakukan Alvin selama 7 bulan terakhir, sebelum kini orang tuanya menempati Rumah Susun (Rusun) Benhil di Jakarta Pusat dan dia pun ikut pindah sehingga tidak perlu lagi naik KRL saban hari.

"Awalnya saya antar (selama) dua hari, sejak (kami) pindah ke Parung. Habis itu dia mungkin lihat saya bawa adeknya yang kecil, nungguin dia pulang sekolah. (Dia bilang) 'Mah, mama di rumah aja sama adek, Alvin ke sekolah sendiri aja," kata Lasma.

Sang ibu awalnya kuatir karena Alvin bisa pulang ke rumah baru pada pukul 21.00 WIB setelah bersekolah dari pukul 13.00 - 17.00 WIB. Namun setelah melihat keberanian putranya, ia pun mempersilakan Alvin pergi sendiri ke sekolah.

Agen Sakong Online

 Alvin mengatakan, dia tidak pernah mengalami hal menakutkan selama berangkat dan pulang sekolah sendiri. "Enggak takut, udah biasa," kata bocah itu. Saat berangkat sekolah sendiri, ia kerap mendapat bantuan orang lain.

 Lasma bercerita, putranya beberapa kali mendapat tumpangan dari tetangganya saat menuju stasiun. "Dia kadang suka diajak orang. Dia awalnya takut karena orang asing kan. Sama yang nganter kadang suka kasih ongkos atau makan.

Tapi enggak dipakai sama dia, pasti dibawa pulang, dikasih ke mamanya," tutur Lasma. Bantuan juga datang orang-orang di sekitar sekolah. Alvin kerap mendapat makanan dari penjual nasi di sekolah.

 Mau jadi masinis Alvin bercerita, saat di atas KRL ia memilih untuk duduk di gerbong perempuan. Selain agar bisa duduk, ia merasa lebih aman dan diperlakukan baik oleh petugas kereta serta penumpang lainnya.

 "Milihnya lebih sering di gerbong wanita. Semua baik," kata Alvin. Ia mengaku kerap diajak petugas untuk menumpang di ruang masinis saat kondisi penuh penumpang. Ia pun menikmati tawaran tersebut dan bercita-cita menjadi masinis.

 "Suka diajak masinisnya. Jadi pengen (jadi masinis). Biar bisa lihat-lihat pemandangan," katanya. Saat ini, Alvin dan keluaga sudah kembali ke Jakarta. Mereka dibantu Yayasan Cinta NKRI setelah cerita perjalanan bocah itu viral di media sosial.

Ia bersama keluarga saat ini tinggal di Rusun Bendungan Hilir 2 di Jakarta Pusat. Rusun itu lebih dekat dengan sekolah. Ia hanya butuh sekali perjalanan dengan angkot ke sekolah.

Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.