Cerita Aditya Berkali -kali Dapat Firasat Buruk Sebelum Dtangkap KPK
Majalahqqhoki.com, JAKARTA - Anggota DPR Aditya Anugrah Moha menceritakan kronologi sesaat sebelum dia ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).
Menurut Aditya, dia berkali-kali mendapat firasat buruk sebelum akhirnya terjaring dalam operasi tangkap tangan.
Hal itu dikatakan Aditya saat mendapat giliran bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Dia bersaksi untuk terdakwa mantan Ketua Pengadilan Tinggi Manado, Sudiwardono.
Awalnya, menurut Aditya, dia bersepakat untuk menemui Sudiwardono di sebuah hotel di Jakarta.
Rencananya, dia akan menyerahkan uang 40.000 dollar Singapura kepada Sudiwardono.
"Jadi ada sedikit cerita. Sebelum saya ke hotel, ada banyak tanda yang menuntun saya supaya tidak pergi ke sana," ujar Aditya.
Menurut dia, pada sore hari, ia menghadiri sebuah acara seminar di kawasan SCBD Jakarta. Dalam acara tersebut, Aditya sempat mengambil sebuah gelas berisi air putih.
Setelah meminum air, Aditya hendak meletakkan gelas di atas meja. Namun, belum sempat diletakkan, gelas yang digenggam itu pecah.
"Saya berpikir, wah ada tanda apa ini?" Kata Aditya.
Agen Sakong Online
Namun, saat hendak pergi, menurut Aditya, anaknya tiba-tiba memeluk dirinya erat-erat, seperti tidak ingin ditinggal pergi.
"Anak saya nangis luar biasa, sampai saya harus bujuk dulu. Dia bilang, 'papa harus pulang. Tapi setelah itu agak tenang, karena dikasi lihat youtube video anak," kata Aditya.
Menurut Aditya, keanehan berlanjut saat ia menuju kendaraan pribadinya. Anaknya melarang dia menggunakan mobil sedan yang dia gunakan sebelumnya.
Akhirnya, Aditya berganti kendaraan dan menggunakan mobil lain yang kelasnya lebih rendah.
Setelah itu, Aditya dan stafnya bergerak menuju hotel tempat Sudiwardono menginap. Namun, sebelum sampai ke lokasi yang dituju, Aditya dan stafnya dua kali tersasar karena salah memilih jalan meski sudah menggunakan penunjuk arah.
Sesampainya di hotel, Aditya mengalami firasat buruk selanjutnya. Aditya merasa curiga dengan orang-orang yang berada di lobi hotel.
"Begitu naik ke lobi, saya lihat kok pengunjung di sini agak lain. Pakai bahasa Manado saya bilang ke staf, coba cek ini siapa," kata Aditya.
Terakhir, saat menaiki lift menuju lantai 12, Aditya dan stafnya kesulitan membuka pintu lift.
Bahkan, mereka sampai memanggil petugas di meja resepsionis untuk membantu. Setelah penyerahan uang dilakukan, Aditya dan Sudiwardono ditangkap oleh petugas KPK.
Sumber dari, Kompas.com
Post a Comment