Header Ads


Sambil Hujan- Hujanan, Dedy Mulyadi Diajak Tangkap Ikan Pakai Tangan Di Empang

Cawagub Jawa Barat Dedi Mulyadi, turun ke empang bersama warga untuk ngobeng ikan bersama warga di Ciamis, Jumat (20/4/2018).



Majalahqqhoki.net, CIAMIS - Warga Dusun Cikole, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeulit, Kabupaten Ciamis, mengajak calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi "ngobeng" atau menangkap ikan di empang bersama warga setempat, Jumat (20/4/2018).

Hujan deras tak menyurutkan niat mantan bupati Purwakarta dua periode tersebut untuk turun ke empang berkotor-kotoran menangkap ikan.

"Ngobeng" atau " Ngubyag Balong" merupakan kebiasaan orang Jawa Barat saat memperoleh kegembiraan.

Ikan itu ditangkap tanpa mengosongkan air di empang tersebut. Seluruh warga bahu membahu mencoba menangkap ikan tanpa menggunakan alat bantu. Keceriaan dan kegembiraan seluruh warga tampak mengiringi suasana kebersamaan tersebut.

Salah seorang warga setempat, Ace Hasan (40) mengajak Dedi Mulyadi untuk turun langsung turun ke empang setelah tahu pasangan Deddy Mizwar ini mengunjungi lokasi bedah kolam.

Agen Sakong Online

“Ada yang bilang Kang Dedi sedang kunjungan. Jadi, saya ajak saja ikut, alhamdulillah ternyata mau,” kata dia.

 Mengikuti acara ini bukanlah tradisi aneh bagi Dedi Mulyadi. Pria yang besar di lingkungan kampung itu biasa "ngagubyag" saat kecil dulu.

Bahkan, kebiasaan ini tidak pernah dia tinggalkan saat menjabat sebagai bupati Purwakarta. Dedi Mulyadi selalu menyelipkan acara "ngagubyag" dalam berbagai kesempatan seperti Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dan Hari Jadi Purwakarta.

Bersama warga lain, Dedi Mulyadi berhasil menangkap beberapa ikan seperti ikan mas dan gurame. “Sejak kecil ya begini, senang saja bareng-bareng kan bersama tak ada batasan bersama warga lainnya.
\
Tapi ada sedikit perbedaan, di kampung saya enggak pakai alat bantu, di sini pakai ternyata,” kata Dedi.

 Dedi menambahkan, tradisi "ngagubyag" seperti ini memiliki makna spirit gotong-royong untuk membantu sesama warga.

Sebab, hasil tangkapan ikan biasanya tidak dibawa ke rumah oleh warga yang berhasil menangkapnya. Biasanya, ikan tersebut langsung dibagikan atau dimasak lalu dimakan bersama-sama dengan nasi liwet.

“Ada spirit gotong-royong di dalamnya. Ikannya dimakan bareng-bareng bersama warga lain,” kata Dedi.


Sumber dari, Kompas.com


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.