Header Ads


Usai Dapat Donasi, Pasutri Ini Enggan Rawat Putrinya yang Sakit Tumor

Ilustrasi donasi.


Majalahqhoki.net, BEIJING - Perilaku pasangan suami istri di China ini sungguh tidak bisa dipahami. 

Setelah berhasil mengumpulkan donasi untuk pengobatan putri mereka yang menderita tumor mata, mereka malah tak menggunakan uang itu untuk pengobatan sang anak.

Bahkan, kepada mereka yang telah memberikan donasi, pasangan suami istri ini tega mengatakan bahwa anak mereka sudah meninggal dunia.

Sebelumnya, pasangan suami istri asal Taikang, provinsi Henan memohon donasi untuk mengobati putri mereka yang baru berusia tiga tahun.

Pasangan ini membutuhkan uang setidaknya 150.000 yuan atau sekitar Rp 328 juta untuk menyingkirkan tumor dari mata putri mereka itu.

Kisah menyedihkan ini menggerakkan hati banyak orang sehingga rela merogoh kocek demi membantu pasangan ini.

Singkat kata penggalangan dana yang dilakukan secara online ini berhasil mengumpulkan uang yang diharapkan pasangan suami istri ini.

Suatu ketika, para donor mengetahui pasangan ini menarik uang sebesar 23.000 yuan dari donasi yang terkumpul tetapi mereka nampak enggan membawa anak itu ke rumah sakit untuk mendapatkan persawatan.

Pada 5 April lalu, tiga orang donor berkunjung ke kediaman pasangan itu dan mendesak mereka agar segera membawa bocah itu rumah sakit di Beijing.

Agen Sakong Online

Di Beijing, para dokter menemukan bahwa tumor yang diidap anak itu sudah menyebar hingga ke otak. Demikian dikabarkan harian Yangtse Evening Post.

Mengetahui hasil pemeriksaan dokter, ibu bocah itu menolak saat diminta agar anaknya menjalani kemoterapi atau setidaknya dirawat di rumah sakit.

Seorang donor yang dikutip Yangtse Evening Post mengatakan, ibu bocah tersebut berpikir perawatan di rumah sakit akan memakan banyak biaya.

Akhirnya, anak itu dibawa pulang dan pada 9 April lalu pasangan ini mengabarkan kepada para donor bahwa putri mereka sudah meninggal dunia.

Pasangan tersebut juga meminta donasi 600 yuan untuk menyewa mobil untuk membawa jenazah putri mereka.

Merasa ditipu mentah-mentah, para donor kemudian melaporkan hal ini kepada polisi sehari setelah kabar kematian anak itu.

Ternyata anak malang itu masih hidup dan kini dirawat di rumah sakit karena para dokter tak bisa menjalankan operasi atau kemoterapi karena kondisi anak itu sudah terlampau lemah.

Ibu anak itu, yang hanya diidentifikasi bermarga Yang, membantah dia telah menipu para penyumbang tetapi tak mau menjelaskan maksud pernyataannya itu.

"Situasinya terlalu rumit. Saya tak melakukan apapun tetapi semua kesalahan dibebankan kepada saya," kata Yang. Yang menegaskan, keluarganya hanya menggunakan sedikit uang dari seluruh donasi yang sudah mereka terima sejauh ini.


Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.