Header Ads


Ancam Markas Korem Kupang, Seorang Pemuda Ditangkap Polisi

Ilustrasi Facebook



Majalahqqhoki.com, KUPANG -Seorang pemuda asal Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), berinisial EN ditangkap Tim Buser Polres setempat.

Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Jamari mengatakan, EN ditangkap karena mengancam akan membom Markas Korem 161 Wira Sakti Kupang, melalui akun Facebook.

Selain menangkap EN, polisi juga mengamankan adik kandung EN berinisial BN.

"EN ditangkap di kampung Alor, Kelurahan Kota Baru, saat sedang duduk di pinggir jalan," ungkap Jamari kepada Kompas.com, Sabtu (19/5/2018) malam.

Jamari menjelaskan, setelah menangkap EN, polisi lalu bergerak ke rumah kediaman pelaku untuk mengamankan barang bukti satu unit ponsel yang digunakan pelaku untuk menulis ancaman.

Saat berada di rumah EN, polisi mengamankan barang bukti telepon genggam milik EN yang sedang dipegang oleh BN.

Keduanya lalu dibawa ke Markas Polres TTS untuk diperiksa.

"Tadi setelah kita tangkap, kita interogasi, pelaku mengaku jika status yang ditulisnya di Facebook hanya iseng saja," ungkap Jamari.

Untuk kepentingan pengembangan kasus itu, pelaku akan dibawa ke Markas Polda NTT.

"Pelaku bakal dijerat dengan Pasal 45 ayat 4 Junto Pasal 27 ayat 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2018 yang telah diubah UU 19 Tahun 2009 tentang IT dengan ancaman 6 tahun penjara atau denda Rp 1 miliar," ucapnya.

Sebelumnya, pihak Markas Komando Resor Militer 161 Wira Sakti Kupang memperketat pengamanan, pasca-menerima ancaman bom.

Agen Sakong Online

Danrem 161 Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa mengatakan, pengamanan mulai diberlakukan sejak Senin (14/5/2018).

"Kita segera antisipasi, meski selama ini kita sudah lakukan itu. Kalau dulu pintu di kantor Makorem dibuka dua, sekarang hanya satu," ungkap Teguh kepada Kompas.com.

"Kemudian yang jaga dulunya hanya tiga orang sekarang kita tambah personel lagi," tambahnya.

Pengamanan yang sama juga diberlakukan untuk Markas Komando Distrik Militer di seluruh NTT.

Dia menyebutkan, pasca-bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur, seluruh jajaran TNI mendapat perintah melakukan langkah antisipasi, serta berdialog dengan tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah.

"Kita di wilayah tetap waspada," ujarnya.

Pengetatan penjagaan juga dilakukan di seluruh pintu masuk ke NTT dan perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Pihak Makorem 161 Wira Sakti Kupang sebelumnya melaporkan sebuah akun media sosial ke Kepolisian Daerah NTT.

Akun Facebook dengan nama Ricko Lumba dilaporkan ke polisi karena memosting ancaman bom ke Makorem, melalui grup Facebook Veki Lerik bebas bicara.

Dalam postingannya, akun yang bernama Ricko Lumba, menulis "Untuk NTT Blom sampai saatnya. Kalian tnggu aja kami akan BOM langsung di KOREM".

"Tadi begitu terima informasi itu, kami langsung lapor ke Polda tadi. Kami pun sudah melakukan upaya antisipasi," ucap Teguh.


Sumber dari, Kompas. com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.