Header Ads


Majikan Kedai Kebab Tak Tahu Pengawainya Terduga Teroris

Densus 88 mengamankan Anto, terduga teroris, di kawasan di Tangerang, Banten, Rabu (16/5/2018) siang. Setelah ditangkap, Anto dibawa ke mesnya  di kawasan Perumahan Kunciran Mas Permai, Tangerang.



Majalahqqhoki.com, JAKARTA - Anto, terduga teroris yang ditangkap polisi di Tangerang, Rabu (16/5/2018) ini, bekerja sebagai pegawai sebuah kedai kebab. Ia direkrut jadi pegawai secara online.

 Bambang yang merupakan ayah dari majikan Anto menceritakan hal itu. Anak pertama Bambang membuka lowongan kerja penjaga kedai kebab yang berada di kawasan Graha Bintaro, Tangerang Selatan.

"Dia direkrut dari internet, kan anak pertama saya buka usaha kebab," ujar Bambang di Perumahan Kunciran Mas Permai, Rabu malam.

Menurut Bambang, Anto diterima sebagai pegawai kebab karena memiliki pengalaman bekerja di salah satu outlet kebab di Jakarta. Bambang tidak pernah melihat Anto melakukan kegiatan mencurigakan.

Seperti pegawai pada umumnya, Anto berangkat kerja jelang siang dan pulang malam hari.

Agen Sakong Online

Ia mengatakan, sebelum resmi menjadi pegawai, Anto diminta untuk menandatangani pernyataan yang menyatakan bahwa Anto tidak pernah mengikuti organisasi tertentu yang melanggar hukum.

"Kan pakai surat pernyataan tidak mengikuti organisasi terlarang, ada juga tidak menggunakan narkoba. Kalau di luar itu, anak saya tidak tahu," ujar Bambang.

Anto ditangkap Densus 88 di wilayah di Tangerang hari ini. Densus kemudian membawa Anto ke kediamannya yang berlokasi di Perumahan Kunciran Mas Permai.

Dari dalam kamar Anto, polisi mengamankan buku jihad dan sebuah bendera berwarna hitam dengan tulisan arab berwarna putih.

Selain Anto, Densus 88 mengamankan dua terduga teroris di lokasi berbeda di Tangerang.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Tangerang merupakan jaringan atau kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). "Ini kelompok JAD Jakarta," ujar Setyo, saat jumpa pers di Kantor Mabes Polri, Jakarta.


Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.