Header Ads


Risma Himbau Sekolah Hibur Siswa Pasca teror Bom di Surabaya

Wali Kota Tri Rismaharini menangis tersedu-sedu dalam acara Rosi di KompasTV yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi KompasTV Rosiana Silalahi, Kamis (17/5/2018), ketika teringat dengan anak-anak terkait rangkaian peristiwa ledakan bom di Surabaya, Jawa Timur, mulai dari bom tiga gereja pada Minggu (13/5/2018) hingga bom di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).



Majalahqqhoki.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau sekolah agar tidak langsung memberikan pelajaran saat siswa mulai masuk pada Senin (21/5/2018).

Siswa diberi hiburan untuk menghilangkan trauma pasca-teror bom di Surabaya.

Imbauan ini disampaikan Risma ketika memberi arahan kepada guru Agama SD dan SMP se-Surabaya di Convention Hall Jl AR Hakim, Surabaya, Jumat (18/5/2018).

Sebelumnya, sekolah di Surabaya diliburkan pasca-serangkaian serangan teror bom pada Senin (14/5/2018). 

Para guru juga diimbau untuk lebih banyak memberikan cerita tentang hidup bertoleransi sesuai dengan Pancasila.

"Saya ingin guru-guru agama ini menunjukkan contoh kehidupan bertoleran. Di dalam Pancasila ada hubungan dengan manusia dan hubungan dengan Tuhan. Jadi bukan hanya hubungan dengan Tuhan yang kita hidupkan tapi hubungan antar manusia juga," kata Wali Kota Risma.

Agen Sakong Online

Risma juga berpesan kepada para guru agar masuk sekolah hari pertama, anak-anak tidak langsung menerima pelajaran. Melainkan mendapatkan hiburan seperti bernyanyi bersama, bersenang-senang, dan mendengarkan cerita kemanusiaan.

"Saya kemarin minta sementara pelajaran off dulu buat mereka senang supaya anak-anak tidak trauma," tambahnya.

Wali kota Risma juga mengaku akan memberikan pendampingan psikologi di setiap sekolah. Dia berharap minimal anak-anak di kota Surabaya tidak ada ketakutan untuk datang ke sekolah.

Selain itu, Risma akan memantau betul murid-murid yang tidak menyukai pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKN.

"Saya sampaikan kepada pak menteri agar pelajaran PPKN bukan hanya apa arti merah putih, melainkan Pancasila itu ada ketuhanan juga kemanusiaan. Kemanusiaan ini yang harus digenjot," tambahnya.

Menurut Risma, penting juga mengajarkan anak-anak sejarah yang telah dilalui Indonesia untuk memperoleh kemerdekaannya.

Anak-anak perlu diingatkan bahwa Indonesia punya sejarah yang dibangun dengan berdarah-darah, sehingga sangat tidak layak apabila melupakan sejarah.

“Saya mohon mengajarkan bahwa kita punya sejarah dan perjuangan yang sangat luar biasa. Kalau kita sekarang bisa menikmatinya, lalu melupakannya, berarti kita menjadi orang yang tidak tahu berterima kasih,” ujarnya.

Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.