Header Ads


Siapa Terduga Teroris Penjual Bunga Hias Yang Digeledah Polisi ?

Suasana didalam rumah penjual tanaman hias saat digeledah direktorat reserse kriminal umum Polda Sumsel



Majalahqqhoki.com, PALEMBANG - Lalulintas di Jalan Residen Abdul Rozak, Kecamatan Kalidoni Palembang, Sumatera Selatan terlihat berjalan lancar.Hampir sepanjang jalan menuju PT Pusri itu dipenuhi oleh pedagang bunga hias yang menjajakan jualan mereka.

Gubuk kecil menjadi pondok para pedagang disana disiapkan sebagai tempat istirahat ataupun berteduh dibawah teriknya panas matahari.

Namun, disebuah rumah kayu ukuran sekira 4x6 telah menjadi tempat tinggal RS bersama keluarga kecilnya.  Sekitar 10 tahun lamanya, Rahman telah berada disana sebagai tempat tinggal dan juga usaha.

Sesekali, RS pun pulang ke rumah mertua yang berada di Kalidoni Palembang jika dagangannya sepi penjualan. Akan tetapi, jika dilihat, kondisi gubuk yang dijadikan rumah tersebut nampak tak layak untuk huni.

Dinding belakang rumah yang menempel langsung dengan perbatasan pagar komplek RBO sebagian telah roboh termakan usia. Begitu juga dengan tiang-tiang penyangga rumah terlihat miring dimakan rayap.

Agen Sakong Online

Tepat Selasa (15/52018) pagi, warga disekitar komplek RBO dikejutkan dengan kedatangan sejumlah pria berbadan tegap membawa senjata lengkap. Rumah Rahman diperiksa satu persatu dari sudut kesudut.

Di setiap ruangan, seluruh buku tentang pelajaran agama sudah berserakan dilantai. Baik RS ataupun istri beserta dua anaknya telah dua hari tidak terlihat beraktivitas dirumah tersebut. 

Selain buku, banyak kertas tulisan tangan dan akta kelahirannya ditemukan. Satu lembar kertas diduga tulisan Rahman pun sempat menjadi sorotan. Sebab, dalam kertas itu tertulis kata-kata “ jangan menghakimi yang tak kau ketahui, jangan mencintai yang tak kau cintai”

Selain itu, buku dengan judul “Wali Allah Versus Wali Setan” telah disita petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel bersama satu unit kompor gas beserta tabung gas.

“Saya tidak tahu masalahnya apa, tapi kalau pak RS sering mengisi ceramah di komplek ini. Apalagi ketika ada acara, biasanya dia isi ceramah,” kata Taufik (42), security komplek RBO.

RS pun diketahui mempunyai dua orang anak, perempuan dan laki-laki. Namun Taufik tak mengetahui nama dari istri tetangganya tersebut, walaupun telah berada disana sejak 10 tahun.

"Istrinya penampilan biasa saja, saya kurang tahu namanya siapa. Kalau tidak salah istrinya orang Jawa Barat. Selama di sini tidak ada hal-hal yang mencurigakan," tambah Taufik. 

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara pun belum bisa memberikan keterangan secara jelas terkati penggeledahan kediaman RS. Namun, jenderal bintang dua ini tak menampik jika itu ada merupakan dari rangkaian pemeriksaan HH alias Abu Rahman (38) dan HS alias Abu Ansor (39).

Keduanya merupakan terduga teroris yang lebih dulu ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di kawasan pasar KM 5 Palembang, Senin (14/5/2018).

"Kaitannya (dengan dua terduga teroris) belum ditemukan. Masalah ini masih kembangkan. Nanti akan dikonfirmasi dengan dua terduga, kemungkinan hasilnya dua hari ke depan baru bisa diketahui,” kata Zulkarnain.

RS diketahui sebagai pria yang menyandang gelar Sarjana Agama (Sag). Hal itu terlihat dari piagam yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Palembang sebagai Kelompok

 Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang diterbitkan pada 10 April 2013. Akan tetapi, tak diketahui universitas tempat RS menimba ilmu hingga menyandang gelar Sag.

Selain itu, dari akta kelahiran yang diterbitkan kantor catatan sipil Kabupaten Musi Rawas dengan nomor 3347/1988,  RS merupakan kelahiran kota Lubuklinggau pada 24 April 1967 dari pasangan Salam dan Siti Muhimah.


Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.