Header Ads


Viral , Video Puluhan Murid SD Berangkat Sekolah Seberangi Sungai Deras

Murid-murid SD di Kabupaten Sinjai menantang maut menyeberangi sungai ke sekolah.


Majalahqqhoki.com, SINJAI -Setelah video murid SD di Kabupaten Maros berjuang ke sekolah menyeberangi sungai viral di media sosial, kini giliran video murid SD di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi viral karena mereka harus menyeberangi sungai untuk menuju ke sekolah, bahkan beberapa murid sempat terseret arus deras.

Murid-murid SD ini memang menantang maut untuk menuntut ilmu dan menggapai cita-citanya. Kampung mereka tidak mempunyai jembatan penyeberangan. Padahal, lokasi sekolah mereka berada di kampung sebelah.

Dalam video viral tersebut, puluhan murid SD terlihat menyeberangi sungai yang airnya sangat deras. Murid-murid SD ini nampak dikawal oleh orang dewasa untuk menyeberangi sungai. Beberapa dari mereka nampak terseret derasnya air sungai yang deras dan dalam hingga berhasil menyeberang ke sebelah kampungnya.

Agen Sakong Online

Para murid SD pemberani ini berasal dari Desa Suka Maju, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Sebelum menyeberangi sungai, anak-anak ini melepas baju, membungkusnya bersama sepatu dan buku dalam plastik. Sambil menyeberangi sungai dengan berenang, murid SD ini mengangkatnya bungkusannya agar tidak basah.

Terdengar suara seorang Ibu seperti khawatir dengan keberanian anak-anak tersebut. Dia seperti tak percaya dengan keberanian anak tersebut menyeberangi sungai.

Kondisi ini sudah lama terjadi dan pemerintah Kabupaten maupun Sulawesi Selatan terkesan tidak perduli melihat anak-anak ke sekolah menantang maut.

Menunggu laporan 

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel Devo Khaddafi yang dikonfirmasi, Selasa (29/5/2018) mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan dari Dinas Bina Marga terkait tidak adanya jembatan di sebuah desa di Kabupaten Sinjai.

“Kami menunggu laporan dari Dinas Bina Marga, nanti baru kita akan aturkan alokasikan anggarannya untuk pembuatan jembatan di sebuah desa tersebut. Apakah dananya di ambilkan dari desa mana, agar murid-murid SD tidak lagi menyeberangi sungai kalau ke pergi ke sekolah,” katanya.

Terkait dengan pelajar di Kabupaten Maros juga yang ke sekolah menyerangi sungai, lanjut Devo, sementara sudah dilakukan pembuatan jembatan. Adapun dana pembuatan jembatan bersumber dari dana desa dan dana sumbangan yang terkumpul dari Kitabisa.com.

“Jadi sementara dibuatkan itu jembatannya di Kabupaten Maros. Ada digunakan sebagian dari dana desa dan ada dana sumbangan masyarakat seluruh Indonnesia yang terkumpul dari Kitabisa.com,” terangnya.


Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.