Header Ads


Ibu Hamil dan Balitanya yang Berbagi Pelampung Saat Kapal Tenggelam Ditemukan Tewas

Kisah yang tragis berada di balik foto viral seorang ibu dan balitanya saat berusaha menyelamatkan diri dengan berbagi satu pelampung dalam tragedi KM Lestari Maju di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018).


Majalahqqhoki.com, SELAYAR - Kisah yang tragis berada di balik foto viral seorang ibu dan balitanya saat berusaha menyelamatkan diri dengan berbagi satu pelampung dalam tragedi KM Lestari Maju di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018).

Foto itu adalah kenangan terakhir perjuangan hidup Rini Nurianti (29) dan putranya, Abizar Arfan Raqila (2). Keduanya kemudian ditemukan tewas di tempat terpisah.

Kisah tragis itu dituturkan oleh Muhlis (31) dengan berlinang air mata, Kamis (5/7/2018).

Warga Dusun Padang Oge, Desa Kalepadang, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Selayar, itu mengatakan bahwa perempuan dan balita di foto itu adalah istri dan anaknya.

Meski sudah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri, keduanya ditemukan tewas.

Jenazah Abizar ditemukan pada pukul 16.00 Wita dengan kondisi terbungkus pelampung dengan rapi. Sementara itu, jenazah sang istri ditemukan pada pukul 21.00 Wita tanpa menggunakan pelampung dengan jarak yang cukup jauh dengan anaknya.

"Anakku ditemukan sore, kalau istriku ditemukan malam dan jarak ditemukannya sangat jauh," ungkapnya kemudian.

Muhlis yang berprofesi sebagai tenaga honorer di Kantor Camat Bontoharu menuturkan bahwa istrinya sebenarnya tengah mengandung anak keduanya dengan usia kandungan memasuki enam bulan.

Agen Sakong Online

"Lagi hamil lima bulan dan kami perkirakan anak kedua kami lahir pada bulan November nanti," kata Muhlis.

Namun nasib berkata lain, Rini yang merupakan guru honorer di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Selayar dan putranya Abizar masuk dalam daftar 35 jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi KM Lestari Maju.

Muhlis menuturkan bahwa saat tragedi itu terjadi, sang isteri beberapa kali menelepon dirinya. Saat sedang menuju pelabuhan, dia pun masih terus berkomunikasi dengan istrinya.

Namun, ketika dia hendak menghubungi istrinya lagi beberapa menit kemudian, sudah tidak bisa tersambung lagi.

Kepanikan Muhlis menjadi setelah mendapat kabar bahwa sejumlah penumpang meninggal dunia.

 Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang masih dinyatakan hilang.


Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.