Header Ads


Bandar Narkoba Tewas setelah Ditembak Tiga Kali

Tersangka Haryanto (30) yang ditembak mati petugas karena mencoba melawan saat akan ditangkap. Haryanto diketahui adalah bandar besar narkoba di Kabupaten Pali, Sumsel.


Majalahqqhoki.com, PALEMBANG - Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Selatan harus memberikan tiga kali tembakan kepada Haryanto (30) hingga tewas di tempat lantaran berusaha menyerang polisi ketika akan ditangkap.

Haryanto ditangkap petugas ketika berada di Desa Air Itam, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, Kamis (6/9/2018).

Namun, tersangka yang diketahui adalah bandar besar di kabupaten itu mengetahui kedatangan polisi. Dia pun langsung menyerang petugas.

Tembakan pertama diberikan ke arah kaki tersangka, namun tak membuat nyali bandar narkoba itu ciut. Ia kembali mencoba merebut senjata petugas hingga tembakan kedua melesat di punggungnya.

Setelah mendapat dua kali tembakan, Haryanto berusaha kabur. Takut akan kehilangan jejak, polisi kembali melesatkan tembakan ketiga hingga mengenai dada tersangka.

Rekan tersangka inisial RZ berhasil melarikan diri dalam penggerbekan itu. Sementara Didik (26) dilumpuhkan dengan satu tembakan di kaki.

Agen Sakong Online

“Satu tersangka inisial RZ berhasil kabur dalam penggerbekan. Sementara Haryanto tewas karena melawan dan mencoba menyerang petugas. Untuk Didik sudah diamankan dan sekarang diperiksa,” kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat gelar perkara di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Zulkarnain menerangkan, dari tersangka, petugas mendapatkan barang bukti sebanyak dua kilogram sabu siap edar. Sedangkan tiga kilogram sabu telah diedarkan di Palembang.

“Seluruh barang ini dari Aceh. Tiga kilo sudah diedarkan di Palembang, kita dapatkan barang bukti dua kilo sabu,” ujarnya.

Sedangkan dari pengakuan Didik yang merupakan kaki tangan Haryanto, dalam satu kali kirim setidaknya tersangka mendapatkan 5 kilogram sabu dari Aceh.

Sabu tersebut akan kembali dipecah untuk dijual kepada para bandar yang ada di Sumsel.

“Saya bertugas menjaga rumah Haryanto. Setahu saya tiga kilo sudah dijual. Hanya sisa dua kilo,” aku Didik.

Bisnis jual beli sabu pun diakui Didik sudah dijalankan Haryanto sejak tiga tahun terakhir. Tak hanya Sumsel, provinsi tetangga seperti Jambi juga disuplai oleh komplotan ini.

“Biasanya dua bulan kami jual 5 kilogram. Jambi juga kami yang suplai,” katanya.


Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.