Disita, Rumah Rp 1 Miliar Milik Bandar Sabu yang sedang Huni Bui
MAjalahqqhoki.com, PALEMBANG - Rumah senilai hampir Rp 1 miliar disita polisi dari bandar narkoba di Palembang, Sumatera Selatan, Rizki (26). Rumah itu diduga kuat dibeli sang bandar dari hasil transaksi narkoba.
Direktur Narkoba Polda Sumsel, Kombes Farman mengatakan rumah mewah yang disita di Kelurahan Bukit Baru, Ilir Barat I merupakan milik Rizki. Dalam bisnis haramnya, pria asal Aceh ini tenyata bisa membeli rumah untuk keluarga.
Mirisnya lagi, Rizki menjadi bandar saat masih mendekam di Lapas Merah Mata, Palembang. Dia menjadi narapidana di kasus serupa dengan putusan 20 tahun penjara di PN Palembang.
"dari dalam lapas. Setelah ditelusuri ternyata hasil penjualan sabu itu dipakai membeli rumah," terang Farman di Polda Sumsel, Jumat (14/9/2018).
"Dia narapidana kasus narkoba dan telah di vonis majelis hakim 20 tahun. Tentu ini sangat disayangkan karena meskipun di dalam lapas masih bisa mengendalikan," kata Farman.
Agen Sakong Online
Dari penyelidikan polisi menduga rumah dibeli Rizki dari hasil penjualan narkoba. Rumah itu dibeli senilai Rp 450 juta dan telah direvovasi sekitar 2 tahun lalu saat ada istri dan orang tua Rizki datang dari Aceh.
"Dia beli Rp 450 juta, di renovasi sekitar Rp 200 juta pada 2 tahun lalu. Kalau ini di hitung harga jual sekarang mencapai Rp 750 juta sampai Rp 1 miliar," imbuh Farman.
Penyitaan sendiri sudah dilakukan 2 hari lalu setelah keluar putusan pengadilan terkait hasil penyidikan TPPU. Dimana polisi menggandeng PPATK dan pihak-pihak terkait untuk menelusuri harta si bandar yang ditangkap beberapa waktu lalu.
Selain Rizki, Farman menyebut sampai sekarang pihaknya tengah menelusuri aliran dana bandar narkoba, Letto Cs. Letto dalah bandar narkoba Surabaya, Jawa Timur yang ditangkap pada awal Mei lalu.
Dari jaringan lintas provinsi ini, polisi sudah menyita aset berupa mobil dan motor. Termasuk uang tunai di dalam tabungan yang dikalkulasikan secara keseluruhan mencapai lebih dari Rp 5 miliar.
"Letto Cs masih ditelurusi, ada aset lain yang masih kami kejar agar para bandar ini miskin. PPATK dan pihak terkait pun sudah kami libatkan, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ada hasil," tutup Farman.
Sumber dari, Detik.com
Post a Comment