Header Ads


Penerima Uang Santunan Keceelakaan kebanyakan Berusia Produktif

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas


Majalahqqhoki.net, BANDUNG - Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo mengungkapkan 55,8 persen yang terlibat dalam kecelakaan berlalu lintas masih dalam usia produktif, begitupun dengan penerima santunan.

"Berdasarkan data yang ada, umumnya kecelakaan berlalu lintas masih dalam usia produktif yaitu 55,8 persen, sedang korban menerima santunan di usia 20 sampai 50 tahun," kata Budi dalam sambutannya pada acara Be a Safety Hero yang digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Sabtu (3/3/2018).

 Melihat kecelakaan terjadi pada usia muda, pihaknya menilai bahwa Indonesia berpotensi kehilangan generasi muda.

 "Artinya negara berpotensi kehilangan generasi dan penerus bangsa yang kita cintai ini," jelasnya seraya menambahkan pada tahun 2017, PT Jasa Raharja menggelontorkan sekitar Rp. 1,9 triliun uang santunan.

Menurutnya, kesadaran berlalu lintas yang baik dan benar belum menjadi budaya pada masyarakat Indonesia.

"Masih banyak ditemui di jalan pengendara bermotor yang belum tertib dan tidak peduli akan keselamatan dirinya apalagi orang lain. Hal ini memprihatinkan," katanya.

Agen Sakong Online

Dikatakan, saat ini aparatur pemerintahan diberikan amanat road safety management yang baik dan efektif dalam menurunkan tingkat kecelakaan dan fatalitas korban kecelakaan yang dialami.

"Namun misi untuk menciptakan negara yang ramah berlalu lintas dan peduli keselamatan berlalu lintas hanya bisa diwujudkan dengan komitmen bersama baik dari wakil pemerintahan maupun masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi mengatakan deklarasi ini merupakan upaya untuk mengendalikan dan mengurangi kecelakaan yang terus diulang. "

Kecelakaan ini seperti penyakit terbesar yang mengakibatkan kematian," katanya.

Budi menjelaskan bahwa angka kecelakaan ini setiap tahunnya lebih dari 100.000 kecelakaan, dengan angka kematian mencapai 25.000 pertahunnya.

 Di hadapan 4.000 mahasiswa di Auditorium Sabuga itu Budi berharap para agent of change tersebut dapat menjadi "be a safety Hero" yang menularkan keselamatan berlalu lintas kepada teman-temannya.

 "Sikap safety itu sederhana, saya sebutkan tiga contoh yang gampang bisa lakukan, satu menjaga jarak aman, mengurangi kecepatan dimana mengurangi10 persen kecepatan dapat menghindari kecelakaan, serta menggunakan helm," jelasnya.


Sumber dari, KOMPAS.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.