Header Ads


Tewaskan Anak Jalanan, Komunitas Ojek Online Akan Di panggil Kapolres Jakbar

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi siap memanggil komunitas ojek online setelah kasus menangkap aksi pengeroyokan enam pengemudi yang menewaskan seorang anak jalanan di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat pada Jumat (2/3/2018).


Majalahqqhoki.net, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Barat menangkap 6 pengemudi ojek online karena mengeroyok anak jalanan hingga tewas.

 Merespons kejadian tersebut, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi berencana memanggil komunitas ojek online.

 "Setelah ini kami akan undang komunitas (ojek online) sekitar Jakarta Barat karena masyarakat sudah banyak yang resah," kata Hengki di Polres Metro Jakarta Barat pada Jumat (2/3/2018).

 Menurut Hengki, banyak masyarakat mengaku resah karena ojek online kerap berkelompok di suatu tempat. Kepolisian tidak ingin terjadi perbuatan anarkis dari perkumpulan ojek online tersebut.

Kepolisian berkaca pada kasus pengeroyokan terhadap anak jalanan yang dilakukan pengemudi ojek online AD (31) dan lima temannya pada 13 Febuari 2018 di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat.

Menurut Hengki, AD dan kawan-kawannya berani berlaku anarkis karena berada dalam sebuah kelompok.

Agen Sakong Online

 "Ini akibat kelompok yang berani karena bersama. Akhirnya mereka melakukan pelanggaran hukum," kata Hengki.

 Awalnya, AD bersama FEB (23), RAM (25), SAI (27), AND (32), dan AL (26) ingin mencari tahu sosok preman yang pernah menjambret AD di kawasan Tubagus Angke.

Keenam pengemudi ojek online yang biasa mangkal di kawasan Kalijodo itu kemudian langsung menyisir jalanan untuk mencari preman tersebut.

Saat tiba di sebuah minimarket di Jalan Tubagus pukul 04.06 WIB, pelaku melihat dua pria yang mereka duga sebagai penjambret.

 "Jadi awalnya dari praduga bahwa korban ini preman yang beberapa waktu lalu melakukan tindak pidana kepada pelaku (AD)," kata Hengki.

 Saat menegur korban, pelaku melihat korban TI mengeluarkan pisau belati. Pelaku pun langsung menyerang kedua korban, yaitu TI dan DA. Kedua korban ternyata anak jalanan. Atas kejadian ini, TI meninggal dunia akibat gegar otak, sedangkan DA mengalami luka berat dan kini ditangani oleh Dinas Sosial.


Sumber dari, KOMPAS.com


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.