Header Ads


Jelang Ramadhan, BPOM Kepri Temukan Kandungan Boraks Di Bahan Makanan

Kepala BPOM Kepri Yosef Dwi Irawan melakukan pengawasan dan penarikan produk ikan kaleng Farmerjack, 10, dan Hoki dari salah satu impotir yang ada di kawasan Batam Centre.


Majalahqqhoki.com, BATAM - Balai Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Kepulauan Riau (Kepri) mengindektifikasi adanya kandungan boraks pada bahan makanan di sejumlah titik penjualan di Batam.

Hal ini terungkap dari hasil pengecekan sampel makanan yang ada di sejumlah titik di Kota Batam, Kamis (10/5/2018) kemarin.

"Ada beberapa tempat kami ambil sampel bahan makananya dan hasilnya teridentifikasi kandungan boraks pada makanan tersebut," kata Kepala BPOM Kepri Yosef Dwi Irawan, Jumat (11/5/2018).

Menurut Yosef, dengan adanya temuan kandungan boraks ini, pihaknya akan memperluas pengambilan sampel pengecekan makanan di Batam, atau di luar Batam namum masih wilayah Kepri, seperti Tanjungpinang.

 "Itu berdasarkan identifikasi awal (ditemukan boraks), kami akan melakukan pengujian lanjutan di laboratorium (untuk validitas)," kata Yosef.

Pengecekan pada Kamis kemarin dilakukan baru terhadap 53 sampel bahan makanan seperti ikan, daging, mie, gorengan, tahu, dan bakso.

Agen Sakong Online

"Dari hasil pengecekan yang dilakukan tim dari 53 sampel bahan makanan tersebut, hanya tiga bahan yang tidak memenuhi persyaratan.  Serta hanya 5,6 persen kadar kandungan boraks-nya," jelas Yosef.

BPOM Kepri memperingatkan masyarakat untuk tidak menambahkan boraks ke bahan makanan, terlebih untuk pelembut daging.

"Kemarin yang kami temukan salah satunya di daging bakso, makanya kuat dugaan kami boraks itu dipergunakan untuk pelembut daging," ujarnya.

Seperti diketahui boraks adalah senyawa berbahaya tidak layak konsumsi. Biasanya boraks digunakan untuk industri kaca.


Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.