Header Ads


Taj Yasin Kunjungi Ma'ruf Amin: Kami Tinggal Tunggu Arahan


Majalahqqhoki.com - Wakil Gubernur terpilih Jawa Tengah Taj Yasin atau Gus Yasin bertamu ke rumah bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin di lorong 27, Koja, Jakarta Utara, Senin malam (13/8/2018).

Gus Yasin mengatakan, kunjungannya kali ini untuk bersilaturahmi sekaligus memohon restu untuk bisa menjalankan roda pemerintahan bersama Ganjar Pranowo di Jawa Tengah.

"Kultur kami sama, kita sama-sama dari santri. Kita minta doa restu ke beliau kalau kita yang memberikan restu kan nggak cocok. Jadi kita nunggu arahan beliau sebenarnya," kata Gus Yasin usai bertemu Kiai Ma'ruf Amin.

Dia menuturkan, kedatangannya juga untuk menyampaikan dukungan ke Ma'ruf Amin. Selain itu, Gus Yasin juga membawa pesan dari sang ayah Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

"Mbah Moen kan sudah jelas seringkali juga bersama beliau. Tapi ya saya nggak berani mendahului beliau," ungkap Gus Yasin.

Gus Yasin menuturkan, sampai sejauh ini belum ada komunikasi terkait kampanye atau strategi pemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin di Jawa Tengah. Namun Gus Yasin menyebutkan, siap berupaya maksimal memenangkan Jokowi sebagai bentuk penghormatan terhadap Kiai Ma'ruf.

"Di Jateng kita kemarin suasananya kan baru pilgub, jadi masih hangat. Kita punya di 32 kabupaten kota yang ada di Jawa Tengah. Ya kita nunggu arahan beliau (Ma'ruf Amin)," tutur putra ketujuh Mbah Moen itu.

Agen Sakong Online

Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) Gus Nuril Arifin atau Gus Nuril yang sebelumnya hadir juga mengatakan, dukungan terhadap Kiai Ma'ruf Amin adalah harga mati. Gus Nuril pun mengaku sudah menyiapkan pasukan berani mati untuk mengawal Kiai Ma'ruf.

"Beliau kan kiai saya, bagi saya mendukung kiyai Ma'ruf Amin ya sama dengan mendukung Gus Dur makanya kita siapkan pasukan berani mati kita untuk ngamanin," ujar Gus Nuril.

Gus Nuril menambahkan, Ma'ruf Amin adalah sosok pemersatu bangsa. Dan keberadaan Ma'ruf mendampingi Jokowi dinilai akan saling menguatkan dalam memimpin bangsa ke depan.

"Bukan agamis menjadi politik tapi Kiai Ma'ruf itu memiliki kebijakan yang luar biasa, jadi level-level tertentu, dalam kondisi negara yang dalam keadaan membutuhkan kehadiran seseorang maka ulama harus menjadi avatar," dia memungkasi.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.