Header Ads


Luar Biasa, Pidato Michelle Obama ...

Luar Biasa, Pidato Michelle Obama ...

Washington DC - Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama menyampaikan pidatonya yang emosional di Konvensi Nasional Demokrat yang digelar di Philadelphia, AS. Pidato yang disampaikan Michelle selama 14 menit berhasil 'menyihir' ribuan orang yang hadir di gedung itu.

Michelle menyampaikan pidato dukungannya terhadap Hillary Clinton pada Senin (25/7) malam waktu setempat. Mengenakan gaun warna biru yang anggun, istri Barack Obama berpidato di mimbar dan disaksikan ribuan orang.

Di awal pidato, Michelle menceritakan kisah keluarganya yang pertama kali pindah ke Washington 8 tahun yang lalu. Kala itu, sang suami Barack Obama pertama kali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.

Michelle lalu menceritakan pengalaman yang dihadapi kedua putrinya. Bagaimana saat kedua putrinya tiba-tiba harus mendapatkan pengawalan khusus dari pasukan secret service, padahal sebelumnya mereka bukanlah siapa-siapa.

"Saya juga bercerita tentang anak perempuan kami. Mereka berdua adalah jantung hati kami, segalanya untuk kami. Dan selama waktu kami di Gedung Putih, kami bersuka cita melihat mereka tumbuh dari gadis-gadis ceria menjadi perempuan muda. Sebuah perjalanan yang dimulai segera setelah kami tiba di Washington, ketika mereka berangkat untuk hari pertama ke sekolah baru mereka," kata Michelle.

"Aku tidak akan pernah lupa suatu pagi di musim dingin saat aku melihat dua anak gadisku, kala itu mereka berumur 7 dan 10 tahun, memasuki SUV hitam dengan pengawalan orang-orang besar dan bersenjata. Dan aku melihat wajah-wajah kecil mereka menempel di jendela dan satu-satunya hal yang aku pikirkan adalah 'Apa yang telah kami lakukan?' Lihat, saat itu aku menyadari bahwa waktu kami di Gedung Putih akan menjadi landasan akan menjadi apa mereka kelak dan seberapa berhasil kami, apakah akan membuat mereka benar atau justru menghancurkan mereka," imbuhnya.


Foto: Getty Images

Ibu Negara Amerika Serikat itu lalu banyak berbicara tentang kehidupan anak-anak. Michelle terus memberikan penekanan saat berbicara soal hak-hak anak. Bagaimana Amerika sebagai negara harus bisa menjamin anak-anak di negaranya hidup dengan bahagia dan memiliki mimpi yang besar.

"Dengan setiap kata yang kita ucapkan, dengan setiap tindakan yang kita lakukan, kita tahu bahwa anak-anak sedang menyaksikan. Kita sebagai orang tua adalah contoh model yang penting bagi mereka. Aku akan memberi tahu Anda, Barack dan aku menerapkan pendekatan yang sama untuk pekerjaan kami sebagai Presiden dan Ibu Negara, karena kami tahu bahwa kata-kata dan tindakan bukan hanya untuk anak gadis kami, tetapi juga untuk anak-anak di seluruh negeri ini. Anak-anak yang memberi tahu kita 'Aku melihatmu di TV dan aku menulis sebuah laporan tentang Anda di sekolah', seperti seorang anak laki-laki hitam yang memandangi suami saya dengan tatapan mata lebar penuh harapan dan ia bertanya-tanya 'Apakah rambut saya seperti Anda?" tutur Michele.

Warga yang mendengar pidato Michelle berteriak histeris. Bahkan, beberapa dari mereka ada yang menangis sambil terus meneriakkan nama Michelle.

Setelah itu, Michelle lalu menyatakan dukungannya terhadap Hillary Clinton untuk menjadi Presiden Amerika Serikat yang akan menggantikan suaminya. Menurut Michelle, kemampuan Hillary sudah sangat terbukti dan yang terpenting adalah, istri mantan Presiden Bill Clinton itu bisa memberikan harapan bagi anak-anak di Amerika.

"Aku percaya, Hillary akan memimpin negeri ini karena aku telah melihat pengabdian seumur hidupnya untuk anak-anak bangsa kita, bukan hanya puterinya sendiri, tetapi setiap anak yang ingin menjadi juara, anak-anak yang harus menempuh perjalanan panjang ke sekolah untuk menghindari geng. Anak-anak yang bertanya-tanya bagaimana cara mereka agar bisa berkuliah. Anak yang bahkan orang tuanya tidak berbahasa Inggris namun memiliki mimpi untuk hidup yang lebih baik. Anak-anak yang melihat ke kami untuk menentukan siapa dan apa yang mereka bisa dapatkan," tegasnya.


Foto: Getty Images

Ketika membicarakan soal anak-anak, sesekali suara Michelle terputus-putus. Suaranya tiba-tiba menghilang seolah dia akan menangis. Michelle begitu emosional saat membicarakan tentang nasib anak-anak Amerika.

Melihat Michelle yang begitu emosional, warga yang berada di dalam gedung itu terus meneriakkan namanya. Berkali-kali standing applause dilakukan saat mendengar pidato Michelle yang begitu menggetarkan.

Pada sebuah bagian pidatonya, Michelle menyoroti soal kejadian penembakan terhadap warga kulit hitam yang akhir-akhir ini ramai dibahas di Amerika. Hillary yang diharapkannya akan menjadi Presiden, diminta agar bisa memberikan jaminan bagi anak-anak, walaupun mereka berkulit hitam.

"Karena Hillary Clinton putri saya dan semua putra putri kita, sekarang bisa tahu bahwa perempuan bisa menjadi Presiden Amerika Serikat," seru Michelle yang langsung disambut riuh tepuk tangan dan teriakan warga.

"Jadi jangan ada yang pernah mengatakan bahwa negara ini tidak besar, yang entah bagaimana menggangap untuk kembali membuat negara ini besar. Karena sekarang, ini adalah negara terbesar di dunia," tegas Michelle.

Semua hadirin langsung berdiri saat Michelle mengakhiri pidatonya dengan mengajar semua warga untuk bekerja keras memenangkan Hillary. Teriakan-teriakan dukungan terhadap Ibu Negara itu terus terdengar menggaung di seluruh penjuru ruangan "We love you, Michelle."

Pidato menakjubkan Michelle inipun langsung mendapatkan berbagai pujian. Bahkan, Presiden Barack Obama secara khusus memuji pidato sang istri melalui akun twitternya.

"Pidato yang luar biasa dari seorang wanita yang luar biasa. Tidak bisa lebih bangga lagi dari ini & negara kita telah diberkati telah memiliki dia sebagai FLOTUS. Aku mencintaimu, Michelle," tulis Obama.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.