Header Ads


Perhatian! Daftar 7 Vaksin Ini Sebaiknya Tidak Diberikan Saat Sedang Hamil!



Kehamilan adalah salah satu momen paling berharga bagi seorang wanita. Itu adalah momen untuk mendapatkan buah hati. Namun momen berharga tersebut juga diimbangi dengan situasi paling krusial karena di saat itu pulalah kondisi seorang wanita berada di titik terendah. Karena itu hampir segala hal yang masuk ke dalam tubuh dan dapat diterima oleh janin perlu diperhatikan.

Salah satu hal tersebut adalah vaksinasi. Walaupun vaksinasi digunakan untuk memperkuat daya tahan tubuh untuk terhindar dari penyakit, namun penggunaan di saat yang tidak tepat malahan akan membawa risiko buruk. Oleh sebab itu, banyak vaksin yang tidak disarankan diperoleh oleh seorang wanita ketika hamil. Berdasarkan beberapa sumber, berikut ini adalah vaksin-vaksin tersebut.


1. Vaksin hepatitis A

Vaksin hepatitis A tidak direkomendasikan kepada ibu hamil bukan dikarenakan mampu menggugurkan kandungan atau membuat cacat janin, melainkan karena vaksin belum teruji secara jelas untuk ibu hamil. Tidak ada bukti yang jelas terkait isu tersebut. Akan tetapi secara teori, vaksin yang berisikan bakteri atau virus hidup dapat membahayakan janin dan vaksin hepatitis A adalah tipe vaksin tersebut.


2. Vaksin measles, mumps, rubella (MMR)

Vaksin ini diperbolehkan untuk disuntikkan jika belum mengalami kehamilan. Paling tidak selama satu bulan setelah menerima vaksin ini, seorang wanita baru boleh memasuki proses kehamilan. Alasannya sama dengan vaksin hepatitis A, yaitu vaksin ini menggunakan virus yang masih hidup dan dilemahkan. Bila vaksin ini telanjur diberikan kepada ibu hamil, dianjurkan untuk mengikuti konseling dokter.


3. Vaksin varicella (campak)

Ini adalah vaksin yang digunakan untuk menghindari seseorang dari cacar air. Di vaksin ini, terkandung virus varicella-zoster. Virus ini memiliki kemampuan untuk membesarkan risiko terkena cacar air bagi ibu hamil. Jika mendapatkan vaksinasi ini ketika di masa hamil, bukan tidak mungkin ibu tersebut mendapatkan komplikasi.


4. Vaksin human papillomavirus (HPV)

Untuk menghindari kanker serviks, seorang wanita umumnya diberikan vaksinasi HPV untuk mengurangi risiko terkena penyakit tersebut. Dalam kasus vaksinasi HPV, vaksin ini tidaklah berbahaya bagi ibu hamil namun tidak akan berfungsi dengan baik jika kondisi tubuh tidak benar-benar fit. Padahal kondisi ibu hamil cenderung menurun. Karena itu disarankan ibu hamil tidak mengambil vaksin ini karena hasil vaksinasi tidak akan maksimal.


5. Vaksin pneumokokus

Diperkirakan pemberian vaksinasi ini aman di saat kehamilan serta menyusui. Namun, sebagai tindakan pencegahan agar tidak terjadi apa-apa terhadap sang bayi, disarankan untuk mendapatkannya setelah melahirkan.


6. Vaksin polio

Belum ada isu kesehatan terkait vaksinasi ini, tetapi melihat dasar teori untuk tidak melakukan vaksinasi kepada ibu hamil, maka keputusan para dokter adalah tidak memberikannya saat kehamilan. Akan tetapi, jika sang ibu hamil mengalami peningkatan risiko terkena infeksi dan membutuhkan perlindangan polio segera saat hamil, maka vaksin ini bisa diberikan, namun harus disertai pengawasan dan rekomendasi untuk dewasa.


7. Vaksin BCG

Vaksin BCG juga belum diketahui apakah memiliki isu kesehatan jika diberikan ke ibu hamil. Akan tetapi, walaupun selalu ada kemungkinan untuk tidak memberikan efek apapun kepada janin, para dokter tidak merekomendasikannya untuk diberikan saat hamil. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hal ini.

Untuk masalah vaksinasi ketika kehamilan, selalu berkonsultasilah ke dokter terlebih dahulu agar tidak terjadi sesuatu yang diinginkan. Jikapun perlu melakukan vaksinasi, maka sebaiknya menunda dulu proses kehamilan.




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.