Segera Konsultasikan ke Dokter, Bila Mengalami 7 Gangguan Ini Saat Tidur!
Tidur adalah salah satu kegiatan yang sangat mudah dilakukan. Seharusnya. Sederhana saja: apa yang susah? Kamu cukup mengganti pakian dengan bahan yang nyaman, mematikan lampu, lalu melemparkan diri ke atas tempat tidur. Selagi otak bekerja dengan lebih tenang, sistem tubuh juga mempersiapkan diri untuk kembali beraktivitas setelah kamu terbangun nanti.
Namun nyatanya, tidur tidak menjadi aktivitas yang begitu mudah bagi sebagian orang. Semakin hari, semakin banyak saja orang yang mengalami gangguan tidur seperti berikut ini. Akibatnya, tentu saja, pola hidup, kesehatan, dan produktivitas pun menjadi terganggu. Berikut ini 7 tanda bahwa gangguan tidurmu harus segera dikonsultasikan ke dokter!
1. Kamu secara konsisten mengalami susah tidur
Ini adalah gangguan tidur paling umum dengan penyebab yang sangat variatif. Terutama di masa sekarang saat kamu juga terus mengoperasikan ponsel sebelum tidur, sinar biru yang dipancarkan tanpa kamu sadari memberikan pengaruh pada ritme sirkadian.
Di samping itu, penyebab paling umum lainnya adalah karena kamu mengalami insomnia. Pemicu kondisi ini pun sangat banyak, mulai dari kebiasaan tidur malam (lantaran tugas, kerjaan, jam nongkrong, dan lain-lain), stres, trauma, obat-obatan tertentu, atau boleh juga karena masalah kesehatan lain. Kalau insomnia ini berlangsung terlalu lama hingga beberapa minggu, bulan, bahkan tahun, jangan dengan enteng menganggapnya 'kebiasaan', ya.
2. Kamu susah untuk bangun tidur
Kebalikannya, susah untuk terjaga juga merupakan kondisi gangguan tidur. Seperti kondisi sebelumnya, hal yang menyebabkan kamu susah untuk terjaga juga sangat beragam, seperti efek dari insomnia, sleep apnea, bahkan asam lambung dan bruxism, yakni kebiasan menggertakkan gigi saat tidur.
Kondisi mental juga memberikan pengaruh terhadap gangguan tidur ini. Kalau kamu sedang stres, merasa cemas berlebihan, atau mungkin tengah depresi, tidak menutup kemungkinan kamu juga akan mengalami gejala ini.
3. Kamu selalu butuh obat agar bisa tidur
Bila kamu sedang dalam penerbangan yang memakan waktu lama dan butuh sesuatu untuk membuatmu terlelap, mengonsumsi obat-obat tertentu boleh-boleh saja dilakukan. Namun, kalau kamu sampai mengalami ketergantungan dengan mengonsumsi obat setiap malam supaya terlelap, ada yang salah dengan kondisi tubuhmu.
Selain itu, obat-obatan ini uga memberikan efek samping yang tidak lebih baik. Biasanya, OTC memberikan dampak membuatmu grogi yang berlebihan di keesekoan harinya. Kamu tentu tidak mau bukan, mengalami situasi yang seperti ini dan terus bergantung pada obat?
4. Kamu tetap merasa capai bahkan setelah tidur yang panjang dan nyenyak
Merasa capai setelah bangun tidur? Normal, kok. Yah, namanya juga 'mengumpulkan nyawa' terlebih dahulu. Namun, kalau justru merasa capai seharian padahal sudah tidur dengan sangat panjang dan pulas, kamu tentu tahu bahwa ada sesuatu yang 'salah'. Apalagi kalau kamu sampai merasa mengantuk di sela-sela aktivitas yang justru membuatmu bergairah dan melek seperti berolahraga, menonton konser, atau bahkan dalam proses melahirkan.
Narkolepsi bisa jadi penyebabnya. Singkatnya, narkolepsi adalah keadaan gangguan sistem yang saraf yang memengaruhi kontrol aktivitas tidurmu. Akibatnya, kamu jadi lebih mudah capai dan tidur di mana saja dan kapan saja. Walau begitu, ada pula kemungkinan lain penyebab kondisi ini, seperti depresi, hipotirodisium, atau kelelahan kronis.
5. Kamu mendengkur terlalu nyaring
Kalau pasangan, keluarga, atau teman-temanmu sering mengeluhkan kebiasaan mendengkurmu yang terlalu bergetar dan nyaring, jangan terlalu cuek atau perasa. Boleh jadi, itu adalah salah satu jalan buatmu introspeksi apakah kamu mengalami sleep apnea (obstructive) atau tidak.
Obstructive sleep apnea adalah keadaan saat napasmu tiba-tiba berhenti, lalu kembali lagi sewaktu tidur. Gangguan tidur ini cukup serius dan berpotensi menimbulkan kondisi kesehatan lainnya yang lebih serius. Kadar oksigen yang tiba-tiba turun drastis dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko serangan jantung. Di samping itu, menurut Mayo Clinic, penderita sleep apnea juga meningkatkan resistansi insulin.
6. Kamu melakukan akvititas lain saat tidur seperti ngemil maupun hubungan seks
Beberapa orang bahkan mengalami hal ini selama bertahun-tahun dan enggan untuk berkonsultasi ke dokter atau sekadar membicarakannya dengan orang lain karena malu. Dalam dunia medis, kondisi melakukan sesuatu secara tidak sadar di tengah-tengah aktivitas tidurnya seperti ngemil, berhubungan badan, memindahkan barang dan sebagainya disebut dengan 'parasomnia'.
Hal ini tentu berbahaya, mengingat mungkin saja kamu melakukan hal-hal berbahaya yang tidak disadari. Parasomnia biasanya diperoleh secara genetik, tetapi mungkin pula terjadi pada seseorang karena adanya kelainan pada otak.
7. Tidak semuanya bisa diselesaikan sendiri
Bagaimanapun, sebagai pemilik dan pengendali diri sendiri, kamu seharusnya mengerti pola tubuhmu. Beberapa gangguan tidur juga bisa disebabkan oleh hal-hal yang bisa diatasi sendiri. Seperti contoh, mengurangi level stres, tidak intens menggunakan ponsel menjelang tidur dan lain sebagainya.
Namun jangan khawatir, ada beberapa hal yang memang tidak bisa diatasi sendiri. Bila kamu sudah mencoba mengubah pola hidup dan beberapa hal untuk meningkatkan kualitas tidur tetapi masih belum berhasil, saatnya untuk konsultasi dengan dokter.
Ingat, jangan anggap enteng ya. Apalagi sampai membiarkan kondisi ini menjeratmu dalam jangka waktu yang lama!
Post a Comment