6 Mitos Paling Umum tentang Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal masuk kategori penyakit serius yang harus segera ditangani secara medis diikuti dengan perubahan pola hidup. Jika tidak, ginjal bisa berhenti berfungsi dan ini berarti fatal bagi keberlanjutan hidup penderitanya.
Manusia memiliki dua buah ginjal berbentuk menyerupai kacang merah yang berada di bawah tulang rusuk manusia.
Ginjal memiliki fungsi vital yaitu, sebagai saringan ampas metabolisme tubuh, menjaga keseimbangan mineral dalam tubuh, membantu mengatur tekanan darah, menghasilkan senyawa aktif dari vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang, menstimulasi produksi sel darah merah dan mengatur kadar senyawa kimia dalam tubuh yang akhirnya membantu jantung dan otot-otot bisa berfungsi dengan baik.
Meski memiliki fungsi yang sangat penting, tak banyak orang paham apa sebenarnya yang dimaksud dengan penyakit ginjal dan apa saja yang bisa jadi pemicunya.
Berbagai mitos beredar, sering membuat orang kebingungan dan salah mengambil langkah dalam upayanya menjaga ginjal tetap sehat. Di bawah ini adalah enam mitos tentang penyakit ginjal, berikut penjelasan yang sebenarnya berdasar fakta ilmu pengetahuan.
Mitos 1: Penyakit ginjal adalah penyakit yang langka.
Anda mungkin akan terkejut mengetahui bahwa penderita penyakit ginjal cukup banyak di Indonesia. Pada akhir 2015 tercatat ada sekitar 96 ribu penderita penyakit ginjal kronis stadium lima.
WHO menyatakan, 54 persen penyebab kematian di Indonesia adalah karena penyakit kronis,
dan penyakit ginjal adalah penyakit yang angkanya terus meningkat setiap tahun.
Tekanan darah tinggi, diabetes, riwayat keluarga gagal ginjal, usia di atas 60 tahun, adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyakit ginjal seseorang.
Mitos 2: Anda akan tahu jika Anda memiliki penyakit ginjal.
Sayangnya, kebanyakan orang dengan penyakit ginjal, tidak tahu penyakitnya sejak awal. Karena pada tahap awal penyakit ginjal, kebanyakan orang tidak memiliki gejala apapun.
Gejala mungkin tidak muncul sampai penyakit ginjal mencapai stadium lanjut. Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda memiliki penyakit ginjal adalah dengan memeriksakan diri ke dokter.
Mitos 3: Pengujian untuk penyakit ginjal adalah proses yang panjang dan mahal.
Pengujian untuk melihat ada atau tidaknya penyakit ginjal, relatif tidak mahal. Tes dapat dilakukan dengan dua cara sederhana, yaitu melalui tes urin untuk mengetahui kadar protein Anda dan tes darah untuk memperkirakan GFR (glomerular filtration rate).
Angka GFR akan memberitahu seberapa baik ginjal Anda bekerja.
Mitos 4: Jika Anda memiliki risiko penyakit ginjal, tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya.
Tidak semua orang yang berisiko akan menderita penyakit ginjal. Anda dapat melindungi ginjal dengan cara makan sehat dan alami, berolahraga secara teratur, mengontrol tekanan darah dan gula darah, menjaga berat badan yang sehat, berhenti merokok, dan tidak mengonsumsi obat seara berlebihan.
Semua langkah-langkah ini akan membantu Anda menjaga ginjal, agar tetap sehat dan mengurangi risiko penyakit ginjal.
Mitos 5: Tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan penyakit ginjal.
Dua penyebab paling umum dari penyakit ginjal adalah diabetes dan tekanan darah tinggi. Keduanya dapat membahayakan ginjal Anda dengan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal. Banyak kondisi lain dapat membahayakan ginjal misalnya:
- Penyakit jantung
- Glomerulonefritis, penyakit yang menyebabkan peradangan pada ginjal
- Penyakit ginjal polikistik, yang menyebabkan terbentuknya kista di dalam ginjal
Mitos 6: Satu-satunya pengobatan untuk penyakit ginjal adalah dialisis.
Tidak semua orang dengan penyakit ginjal perlu dialisis. Penyakit ginjal adalah penyakit progresif. Pada tahap awal, biasanya harus dikelola dengan olahraga teratur, pola makan sehat dan alami, serta obat-obatan dari dokter.
Dengan pendekatan ini, kebanyakan orang dapat memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit ginjal dan menikmati gaya hidup yang normal. Itulah mengapa begitu penting untuk menemukan dan mengobati penyakit ginjal sejak dini.
Dialisis atau transplantasi ginjal hanya diperlukan jika penyakit ginjal Anda semakin memburuk dan berkembang menjadi gagal ginjal.
Post a Comment