HIllary Clinton Resmi Dikukuhkan Capres AS
HILLARY Clinton, Selasa waktu setempat (Rabu WIB) menorehkan sejarah sebagai perempuan pertama dinominasikan Partai Demokrat menjadi calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS).
Delegasi Konvensi Nasional Partai Demokrat yang berkumpul di Philadelphia, AS antusias menyambut kemenangan Hillary Clinton dalam ajang itu.
“Saya tidak pernah menyangka akan menjadi saksi hidup momen-momen bersejarah ini. Presiden Afro-Amerika pertama (Barack Obama) berpeluang besar digantikan Presiden perempuan pertama,” tutur Frederica Wilson yang mewakili delegasi negara bagian Florida.
Sebelumnya, dia juga mencatatkan sejarah menjadi perempuan pertama dalam 240 tahun politik AS yang mendapatkan tiket capres AS di Partai Demokrat itu.
Pada Juni lalu, Hillary mendapat suara delegasi sebesar 2.384, suara lebih dari yang diperlukan untuk nominasi capres mengalahkan senator dari Vermont, Bernie Sanders.
Pada awal dia mengumumkan diri menjadi capres AS pada 12 April 2015 lalu, sebuah gambar Badan Antariksa AS (NASA) dan mantan First Lady, istri mantan presiden Bill Clinton itu menyebar secara viral di dunia maya. Dengan kalimat: "NASA must be kicking themselves" atau "NASA pasti menyesal berat."
Apa Kaitannya NASA dan Hillary?
Ternyata, pada tahun 1961 atau 1962, saat dia masih gadis cilik, Hillary menulis surat kepada NASA. Dia mengungkapkan mimpi dan ketertarikannya untuk jadi astronot.
Namun, jawaban badan antariksa itu bikin dia sangat kecewa: tidak bisa. "Kami tidak menerima perempuan (untuk menjadi astronot)," begitu jawaban NASA.
"Saya masih berusia sekitar 13 tahun, menulis surat kepada NASA untuk menanyakan apakah saya bisa menjadi seorang astronot.
Dan jawabannya, 'Kami tak berminat menjadikan perempuan seorang astronot'," jelas Hillary dalam sebuah pidato di Washington DC pada 2012, seperti dikutip dari The Space Review.
Mantan Ibu Negara AS ini sebelumnya juga mencalonkan diri sebagai presiden pada 2008, bersaing berat dengan Barack Obama yang kini menjadi pendukung terkuat Hillary. Meski kalah dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, Obama menunjuknya menjadi menteri luar negeri. Jabatan yang dipegangnya sampai 2013.
Selama masa kampanye, perempuan kelahiran Chicago, Illinois 26 Oktober 1947 itu mendapat tekanan terkait e-mail pribadi ketika ia menjabat menjadi Menlu AS.
Mantan senator New York periode 2001-2009 itu mendapat tekanan dari lawan-lawannya dari Partai Republik terkait skandal e-mail soal Benghazi, Lybia, dan surel pribadi selama dia menjabat jadi menlu.
Pada Jumat, 22 Mei 2015 waktu setempat, Kementerian Luar Negeri AS merilis bagian pertama e-mail Hillary Clinton, yang terdiri 296 surat elektronik (surel) dari total 30 ribu terkait serangan Benghazi.
Hillary menghapus secara permanen seluruh surat elektroniknya dari server pribadi yang digunakan untuk urusan dinas ketika menjabat sebagai Menlu pada 2009-2013.
Ibu dari Chelsea itu juga mendapat kritikan tajam dari kubu Republik terkait penanganan kementerian yang dia pimpin terhadap kasus penyerangan di Benghazi. Mantan ibu negara itu diduga merahasiakan apa yang sesungguhnya terjadi. Kendati demikian, Hillary secara rendah hati dalam sebuah wawancara mengakui skandal e-mail adalah kesalahannya dan di depan pemirsa ABC News dia meminta maaf.
Sebelumnya, Hillary pernah mengatakan kepada media bahwa dia tidak akan meminta maaf atas skandal e-mail pribadi ini. Dia berdalih "apa yang saya lakukan, diperbolehkan."
Post a Comment