Moreno Soeprapto Pertanyakan Surat Jaminan Pemerintah untuk Rio Haryanto
JAKARTA, Sport — Anggota Komisi X DPR, Moreno Soeprapto, mempertanyakan surat jaminan dari pemerintah yang ketika itu mengantar pebalap Rio Haryanto bisa berlaga di ajang Formula 1.
Namun, Rio, yang berstatus pay driver, gagal menuntaskan sisa pembayaran yang telah jatuh tempo. Rio pun akhirnya hanya bisa menjalani 11 seri balap F1 alias cuma separuh musim dan dicoret dari Manor Racing Team.
"Nah, ini yang harus kita lihat bagaimana? Apakah menjamin akan membayar atau menjamin akan men-support dengan mengupayakan segala potensi yang ada. Saya enggak tahu bunyinya seperti apa," ujar Moreno Jumat (12/8/2016).
Ia pun berencana akan melakukan komunikasi dengan manajemen Rio seusai masa reses DPR.
Moreno menuturkan, banyak awak media yang juga menanyakan kelanjutan dari surat jaminan pemerintah itu.
Ia berharap, dalam kondisi Rio saat ini, federasi otomotif atau Ikatan Motor Indonesia turut muncul dan mendampingi agar tak ada kesalahpahaman.
Sebab, lanjut Moreno, dunia balap tak hanya Formula 1. Para pebalap Indonesia harus terus didukung agar tak berjuang sendiri untuk maju ke kancah internasional.
Begitu juga dengan para atlet di cabang olahraga lain. Secara keunggulan dan kemampuan berkompetisi, Moreno menilai atlet Indonesia tak kalah dengan atlet-atlet dunia.
Masalahnya sekarang adalah para pemangku kepentingan yang berkecimpung di dunia olahraga Indonesia-lah harus yang memahami kebutuhan para atlet.
Adapun surat jaminan dari pemerintah untuk Rio Haryanto dikeluarkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Surat itu selama ini dianggap sebagai jaminan agar Rio bisa berlaga di ajang balap F1.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto mengatakan, Kemenpora berniat membenahi perencanaan dalam hal pendanaan apabila mendapatkan situasi serupa pebalap Formula 1 asal Indonesia, Rio Haryanto.
Kemenpora turut membantu pencarian dana untuk Rio dalam beberapa bulan terakhir. Hanya, hasilnya masih jauh dari harapan lantaran persiapan yang mepet.
Kini, mulai dari Kemenpora, Pertamina, hingga pihak Rio diklaim sudah memikirkan persiapan untuk tahun-tahun selanjutnya.
(HEN)
Post a Comment