Header Ads


Cari Penyebab Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen, Bangkai Bus Diperiksa

Puing-puing tiang dan sampah berserakan di lokasi kecelakaan di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Minggu (11/2/2018).


MajalahAnalisa.com, BANDUNG -  Dinas Perhubungan Jawa Barat (Dishub Jabar) memeriksa bangkai bus yang mengalami kecelakaan maut di Tanjakan Emen, Subang, Sabtu (10/2/2018). Dalam kecelakaan itu, 27 orang dinyatakan meninggal dunia.

"Kami dari Dishub melihat fosil kendaran dan penguji siap melaksanakan tugas nanti dipastikan apa hasilnya. Sekarang dilakukan pemeriksaan," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik di lokasi kecelakaan, Senin (12/2/2018).

Dedi mengatakan, pemeriksaan bangkai bus dilakukan untuk melengkapi penyidikan penyebab kecelakaan. Namun saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebabnya.

"Saya pikir, saya akan KIR, dan lihat hasil olah TKP, apakah faktor kendaraan atau cuaca juga. Karena kejadiannya sore hari," tuturnya.

Berdasarkan surat-surat kendaraan, sambung Dedi, bus tersebut keluaran 2012. Bus itu tercatat telah melakukan pengujian KIR pada 5 April 2017 di Kota Bogor.

"Kalau sudah keluar buku uji ya, sampai nanti berakhir ya uji berkala. Tapi nanti kita lihat lagi. Kita belum tau masalah pengereman atau apa," jelasnya.

Kasubdit Laka Korlantas Mabes Polri Kombes Pol Djoko Rudi menjelaskan, sebelum kecelakaan, bus sudah melaju oleng dari atas Tanjakan Emen. Sementara itu sopir bus berupaya menahan laju kendaraan dengan melakukan pengereman.

Agen Sakong Online

"Apabila dalam pengereman terlalu cepat dan sering mungkin akan panas sehingga barang apapun ketika panas akan memuai dan tidak berfungsi," ujarnya.

Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Minggu (11/2/2018), polisi memberikan tanda putih pada bekas-bekas upaya pengereman pada ban.

"Pengecatan bekas rem tapal batas pengereman itu sebagai bukti stasioner yang melekat di jalan atas ban akibat adanya upaya supir untuk melakukan penghentian kendaraan. Itu diukur dari titik awal hingga akhir berapa lama dia (sopir) mengerem,bisa dipastikan upaya itu dilakukan sekian lama," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, bus pariwisata (Premium Class) Nopol F 7959 AA ini berangkat dari Ciputat, Jakarta melewati Tol Cipularang ke Tangkuban Perahu Lembang kemudian turun ke Ciater.

Dalam perjalanan, bus mengalami kecelakaan dan sempat menabrak pengemudi kendaraan roda dua dan terguling di jalan Raya Bandung-Subang, Kampung Cicenang, Ciater Subang, atau Tanjakan Emen Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018) sekitar pukul 17.00 WIB.

Akibat kecelakaan itu, bus yang membawa 52 orang tersebut menewaskan 27 orang, 22 luka berat, dan 7 orang mengalami luka ringan.


Sumber dari, KOMPAS.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.