Header Ads


Tak Bosan-bosannya Jokowi Berpesan soal Perbedaan dan Persatuan...

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoelyono dan Wakil Bupati Tanah Datar Zulfadri Darma saat meninjau pembangunan saluran irigasi desa, Kamis (8/2/2018).


MajalahAnalisa.com,SOLOK - Pesan persatuan terus digaungkan Presiden Joko Widodo. Di seluruh acara yang ia hadiri, pesan tersebut pasti tidak luput dari materi pidato.

Demikian juga ketika Presiden Jokowi melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Barat, Rabu (7/2/2018) hingga Kamis (8/2/2018).

Saat pembagian Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 4.500 orang di Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Rabu, misalnya, kepada penghujung pidato, Presiden menyampaikan, Indonesia adalah negara besar, terdiri dari 17.000 pulau, 714 suku, dan lebih dari 1.100 bahasa lokal.

"Inilah anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia dan harus kita jaga," kata Jokowi.

Pada acara yang sama di GOR Tuanku Tablang, Kabupaten Solok, Kamis, pun

Presiden menyampaikan hal senada. Presiden hanya menambahkan 714 suku itu hidup di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi.

Jokowi membandingkan dengan Singapura yang hanya terdiri dari empat suku. Perbandingan juga dilakukan dengan Afghanistan yang memiliki tujuh suku dan justru bertikai satu sama lain hingga sekarang.

Agen Sakong Online

"Oleh karena itu, persatuan inilah yang harus kita jaga terus-menerus, persaudaraan inilah yang harus kita jaga terus-menerus. Sebab, kita adalah saudara sebangsa dan setanah air," ujar Jokowi.

Masih di Kabupaten Solok, tepatnya di Masjid Agung Al Muhsinin, Presiden Jokowi kembali mengulangi pesannya itu.
Seusai menunaikan shalat Dzuhur dan Ashar yang dijamak, Presiden Jokowi meraih mikrofon di masjid dan mulai berbicara.

"Saya hanya ingin mengingatkan, negara kita adalah negara besar, berbeda-beda suku, berbeda-beda ras, berbeda-beda agama, berbeda-beda tradisi, berbeda-beda adat istiadat, berbeda-beda bahasa daerah. Di dunia ini tidak ada negara yang beragam dan beraneka macam seperti kita ini, Indonesia," ujar Jokowi.

"Tetapi, kita harus memelihara rasa persatuan, memelihara persaudaraan kita, memelihara ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah wathaniyah (kebangsaan), dan yang lebih besar lagi ukhuwah basyariyah (kemanusiaan) kita," katanya.

Jokowi berharap, jangan sampai, antartetangga, antarkampung, antarsuku, atau antaragama bertikai gara-gara perbedaan-perbedaan yang ada, apalagi perbedaan pandangan politik

"Jangan sampai yang seperti itu kejadian di negara yang kita cintai ini," ujar Jokowi.


Sumber dari, KOMPAS.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.