Header Ads


Perburuan Rusa Picu Hutan Arjuno Terbakar, Ini Upaya BPBD Pasuruan

Perburuan Rusa Picu Hutan Arjuno Terbakar, Ini Upaya BPBD Pasuruan



Majalahqqhoki.com, PASURUAN -  Perburuan rusa di Gunung Arjuno menyebabkan kebakaran hutan. Para pemburu menggunakan cara membakar kayu di hutan untuk memancing rusa-rusa turun agar mudah ditangkap.

"Seringkali mereka tak mematikan api. Kalaupun dimatikan, sisa bara api tetap berpotensi menyebabkan kebakaran," kata Kapala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana kepada detikcom, Sabtu (21/7/2018).

Untuk mencegah kebakaran, BPBD berkoordinasi dengan para pemangku hutan, masyarakat desa hutan dan aparat kepolisian.

"Para pemburu ini harus dihalau untuk untuk mengurangi potensi kebakaran hutan," terangnya.

Bakti mengatakan, selain faktor perburuan rusa, kebakaran juga bisa disebabkan api unggun pendaki. Terkait hal ini pihaknya menyerahkan pada pemangku hutan di kawasan Gunung Arjuno yang bertanggungjawab pada pendakian. Pengelola pendakian bisa memberikan arahan pada pendaki atau bahkan menutup pendakian.

Agen Sakong Online

Selain faktor kelalaian manusia, penyebab kebakaran hutan juga karena faktor alam. Kayu dan ranting kering dan banyaknya bebatuan bisa menimbulkan percikan api.

"Selain mempersiapkan personel pemadaman, langkah pencegahan juga dilakukan. BPBD berkoordinasi dengan para pemangku hutan, masyarakat desa hutan dan aparat kepolisian," ujar Bakti.

Kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) R Soerjo Gunung Arjuno di wilayah Kecamatan Prigen, Purwosari dan Purwodadi dipetakan paling rawan kebakaran saat musim kemarau. Selain itu titik rawan juga terdapat di Kawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam di wilayah Kecamatan Purwodadi, Kejayan, Tutur dan Pasrepan.

Kebakaran juga rawan terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tenggger Semeru (TNBTS) di Kecamatan Tosari, Tutur, Puspo dan Lumbang serta wilayah Perhutani di Gunung Perahu masuk wilayah Kecamatan Gempol dan Prigen.

"Sampai hari ini Alhamdulillah belum ada laporan kebakaran hutan," pungkas Bakti.


Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.