Header Ads


Kronologi Bentrokan antara Massa Pro dan Kontra Jokowi di Medan

Polisi sedang menenangkan massa yang menggelar aksi pro dan kontra terhadap kinerja Presiden Joko Widodo di DPRD Sumut, Kamis (20/9/2018).


Majalahqqhoki.com, MEDAN - Bentrok antara massa dua kelompok yang sedang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumatera Utara Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (21/8/2018).

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan bahwa polisi telah meredakannya sehingga situasi segera terkendali.

"Mengenai adanya korban yang terluka dalam bentrokan, kami masih melakukan pendataan, dan begitu juga sejumlah fasilitas dan kendaraan yang rusak," ujar Dadang.

Dadang menuturkan, bentrokan dipicu adanya dua kelompok massa yang menggelar aksi di titik yang sama, yaitu antara massa dari "Masyarakat Cinta NKRI" dengan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi yang mengatasnamakan diri Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan.

Awalnya, unjuk rasa berjalan dengan tenang ketika massa dari Masyarakat Cinta NKRI menyampaikan aspirasi berupa apresiasi atas pemerintahan Presiden Joko Widodo. Massa juga meminta berbagai pihak untuk menghentikan politisasi terhadap isu pelemahan ekonomi dan rupiah.

Agen Sakong Online

Setelah aspirasinya diterima perwakilan DPRD Sumut, massa tidak langsung membubarkan diri, namun bertahan di depan gerbang utama lembaga legislatif itu.

Tidak lama setelah itu, ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi juga tiba di gedung DPRD Sumut dewan dari arah Jalan Perdana Medan.

Karena masih adanya massa dari Masyarakat Cinta NKRI di depan gerbang DPRD Sumut, mahasiswa menyampaikan aspirasinya di dekat lampu merah yang berada di depan Bank Mandiri yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari gedung dewan.

Mereka menyampaikan aspirasi agar Pemerintahan Jokowi-JK bertanggung jawab atas kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini.

Suasana tiba-tiba memanas setelah massa Masyarakat Pecinta NKRI mengejek dan melempari mahasiswa, kemudian dilerai pihak kepolisian untuk menciptakan suasana kondusif.

Setelah dilerai oleh petugas kepolisian, massa mahasiswa kembali melakukan aksi depan kantor DPRD Sumut.

Tidak berapa lama kemudian, massa dari kelompok Masyarakat Pecinta NKRI, hendak melewati massa mahasiswa dengan menggas sepeda motor mereka dan membunyikan klakson.

Agen Poker Online

Diduga berawal dari peristiwa tersebut, suasana kembali memanas hingga terjadi saling lempar batu antara kedua belah pihak.

Meski sudah diimbau dan diperingati oleh petugas kepolisian, namun kedua belah yang berseteru itu tidak mengindahkan.

Suasana berubah menjadi gaduh, mahasiswa berlarian menuju Jalan Hindu, Jalan Imam Bonjol dan sebagian berada di Jalan Pengadilan Medan.

Selanjutnya, petugas kepolisian secara tiba-tiba mengambil tindakan tegas untuk mengamankan kerusuhan dengan memukul mundur massa mahasiswa tersebut.

Dadang lalu menegaskan bahwa pemukulan terhadap mahasiswa dalam aksi tersebut merupakan upaya paksa yang diambil anggota kepolisian.

"Kami mendorong massa mahasiswa itu, untuk dipisah dengan kelompok lain," katanya.

Polisi, lanjut dia, juga langsung mendata sejumlah mahasiswa yang mengalami luka-luka karena lemparan batu dalam bentrok kedua kubu itu.


Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.