Header Ads


Orang Terkaya Dunia Beramal Rp 29 Triliun

Orang terkaya dunia sumbang Rp 29 Triliun. Foto: Getty Images


MAjalahqqhoki.com, JAKARTA  - Setelah tahun lalu meminta ide untuk kegiatan amal kepada follower Twitter-nya, Jeff Bezos akhirnya mengumumkan yayasan amal yang akan dikelolanya dan dikucuri dana besar. Selama ini, sang pendiri Amazon dikenal cukup kikir untuk urusan menyumbang sehingga hal ini cukup mengejutkan.

Bezos dan istrinya, MacKenzie Bezos, mengumumkan dana sebesar USD 2 miliar (Rp 29 triliun) untuk membantu keluarga tunawisma dan membuat jaringan non-profit preschool di lingkungan komunitas berpenghasilan rendah.

Badan amal yang disebut Bezos Day One Fund ini akan fokus kepada dua inisiatif. Pertama, memberikan dana bantuan kepada organisasi non-profit yang telah ada dan memberikan penghargaan tahunan kepada organisasi yang membantu keluarga tunawisma.

Kedua, untuk membangun jaringan preschool berkualitas tinggi dengan beasiswa penuh yang terinspirasi oleh sekolah Montessori.

Bezos mengatakan bahwa visi badan amalnya terinspirasi dari organisasi non-profit Mary's Place yang beroperasi di kota markas Amazon, Seattle, Amerika Serikat.

Agen Sakong Online

 Bezos juga mengatakan bahwa badan amal ini akan dijalankan menggunakan prinsip yang sama dengan yang digunakan untuk mengelola Amazon.

"Kami akan menggunakan serangkaian prinsip yang sama yang telah mendorong Amazon," kata manusia terkaya di dunia itu seperti dikutip detikINET dari Bloomberg, Jumat (14/9/2018).

"Yang paling penting di antara prinsip tersebut adalah obsesi terhadap pelanggan yang paling tulus. Anak-anak tersebut yang akan menjadi pelanggan," imbuh Bezos.

Langkah Bezos ini mengikuti jejak orang-orang terkaya di dunia lainnya yang telah lebih dulu menyisihkan kekayaannya untuk mendanai kegiatan amal. Seperti Bill Gates dan istrinya yang mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation yang pada tahun 2017 memiliki dana sebesar USD 51 miliar (Rp 755 triliun).

Namun banyak yang menganggap bahwa tindakan dermawan Bezos ini terlambat. Terutama ketika aktivis dan politisi menyalahkan Amazon atas masalah tunawisma dan kesenjangan di kota Seattle. Belum lagi masalah kesejahteraan pegawai Amazon yang terus menjadi sorotan.


Sumber dari, Detik.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.