Header Ads


Menurut Ahli ''Pria Cenderung Lebih Cepat Meninggal Setelah Istri Meninggal"




Majalahqqhoki - Siapa sih yang gak menginginkan cinta sehidup semati? Namun, nyatanya pasangan gak bisa meninggal bersamaan, kecuali jika mengalami kecelakaan. Meski begitu, kalau kamu lihat, kadang terjadi fenomena setelah sang istri meninggal, pria di usia tua akan cenderung menyusulnya. Kenapa bisa demikian? Dilansir dari berbagai sumber, berikut menurut pendapat ahli.


1. Pria memiliki kemungkinan 30 persen lebih besar untuk meninggal setelah istrinya meninggal

Dilansir dari The Telegraph, menurut Profesor Javier Espinosa, pemimpin penelitian di Rochester Institute of Technology, Amerika, menyampaikan bahwa ketika seorang istri meninggal, pria sering gak siap. Itu yang menyebabkan pria memiliki kemungkinan 30 persen lebih besar untuk meninggal dibandingkan risiko kematian normal mereka. 


2. Itu karena pria seakan kehilangan pengasuh mereka

Saat ditinggal sang istri, pria akan kehilangan sosok yang mengasuh mereka, baik secara fisik maupun emosional. Hal tersebut berdampak langsung pada kesehatan suami. 


3. Namun, sebaliknya, kemungkinan perempuan untuk meninggal gak meningkat setelah sang suami meninggal

Peneliti menyampaikan bahwa perempuan cenderung lebih mandiri dan siap. Itu sebabnya kemungkinan yang terjadi pada suami gak berlaku pada istri saat suaminya meninggal. 


4. Penelitian dilakukan berdasarkan data pasangan menikah yang lahir antara 1910 dan 1930

Profesor Espinosa menggunakan data tersebut untuk memeriksa hubungan kematian pasangan.  


5. Meski begitu, kematian ibu meningkat 133 persen setelah kehilangan anak

Gak berhenti sampai di situ, Profesor Espinosa dan tim pun melakukan penelitian terhadap sejumlah 69 ribu ibu berusia 20 dan 50 selama sembilan tahun. Hasilnya, perempuan yang telah menjadi ibu dan kehilangan anaknya, kemungkinan kematiannya akan meningkat sebanyak 133 persen. 


6. Ibu yang berduka akan mengalami dampak yang kuat selama dua tahun setelah kematian sang anak

Profesor Espinosa melakukan studi tersebut secara empiris dengan menganalisis masalah berdasarkan data penduduk Amerika Serikat. 


7. Beruntung, kebijakan pemerintah mendukung tunjangan kesehatan ibu setelah ditinggalkan anaknya

Dengan bukti tingkat kematian yang meningkat, terutama dua tahun pertama setelah kematian anak, diimbangi dengan kebijakan kesehatan oleh pemerintah setempat. Dengan begitu, ibu akan mendapatkan dukungan untuk memulihkan kesehatannya secara fisik dan mental setelah anaknya meninggal. Hal tersebut disampaikan Profesor Espinosa yang ditulis bersama William Evans dari University of Notre Dame dan diterbitkan dalam jurnal Economics and Human Biology.

Dari penelitian tersebut, baik pria maupun perempuan dapat mengalami peningkatan risiko kematian, namun dengan alasan yang berbeda. Hal tersebut penting untuk kamu ketahui apabila kerabatmu, baik orangtua atau kakek-nenekmu mengalaminya. Yuk, jaga keluarga kita agar tetap sehat jiwa dan raga.





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.