Header Ads


Anda Insomnia? Berikut 9 Fakta Unik Insomnia1




Majalahqqhoki - Beberapa dari kita mengalami kesulitan tidur. Jangan dibiarkan, karena ada kemungkinan kamu merupakan penderita insomnia. Kamu tidak mau itu berlanjut hingga berhari-hari bahkan berbulan-bulan, lalu mempengaruhi aktifitasmu atau bahkan mentalmu. Oleh karena itu mari kita kenali bersama penyebab-penyebabnya dan apa yang akan terjadi jika kamu mengalami insomnia terus-terusan!


1. Pengertian insomnia

Perlu dimengerti terlebih dahulu bahwa insomnia adalah gangguan tidur yang umumnya diderita oleh orang-orang di bumi ini. Banyak yang salah kaprah bahwa insomnia itu adalah kondisi kamu hanya tidak memiliki waktu tidur yang benar.

Sejujurnya, insomnia lebih parah daripada itu. Ibarat roda yang berputar, insomnia membuatmu tidak bisa memiliki kualitas tidur yang baik terus-terusan dan hal itu terus berulang hingga ke depannya. 


2. Kasus yang ringan disebabkan oleh pengaruh sekitar

Beberapa kasus untuk gangguan tidur kita ternyata disebabkan oleh sekitar. Contoh-contohnya suara mengganggu seperti pasangan yang mendengkur, kesakitan fisik, atau stress, bahkan jetlag. Kasus-kasus seperti ini biasanya hanya berlangsung sementara waktu dan akan membuat waktu serta kualitas tidurmu kembali seperti semula ketika masalah-masalah tersebut terselesaikan dan tubuhmu berhasil adaptasi.


3. Untuk kasus berat bisa disebabkan penyakit fisik

Penyakit-penyakit kronis seperti yang menyerang sistem pernapasan dan sistem pencernaan mampu membuat tubuhmu lelah berlebihan. Namun di sisi lain juga membuatmu tidak nyaman untuk tidur.

Hal itu menyebabkan kelelahan akibat kurang tidur semakin bertambah. Sayangnya hal itu tak bisa diselesaikan oleh waktu. Kelelahan yang semakin menumpuk ini lama kelamaan menyebabkanmu memiliki gangguan kecemasan.


4. Insomnia kronis menyebabkan dan disebabkan gangguan kejiwaan

Mereka yang mengalami insomnia dalam waktu berbulan-bulan didiagnosa mengalami insomnia kronis. Perlahan-lahan tapi pasti, mekanisme kimiawi yang terjadi di otak menyebabkan adanya serangan kecemasan seperti yang diderita oleh mereka yang terkena gangguan depresi dan kecemasan. Itu artinya bagi mereka yang terkena salah satu dari tiga kasus ini: insomnia, depresi dan kecemasan, mampu memicu dua kasus lainnya untuk timbul.


5. Dapat disebabkan oleh faktor genetis

Delapan persen dari seluruh manusia terkena imsomnia kronis dan menariknya hal itu disebabkan adanya faktor genetis. Adapun gangguan yang menyerangnya disebut delayed sleep phase disorder (DSPD) atau gangguan penundaan waktu tidur. Untuk kasus ini, penderita insomnia tersebut bukan tak bisa tertidur dengan kualitas yang baik, melainkan waktu tidurnya yang berbeda dari masyarakat.


6. Insomnia mempengaruhi sistem tubuhmu secara keseluruhan

Tubuh yang tidak bisa beristirahat ini menyebabkan otakmu tidak dapat berpikir dengan benar dan sensor-sensor yang mengirim sinyal ke bagian tubuh mulai terganggu. Hasilnya, organ dalammu mulai berfungsi dengan tidak benar akibat tak ada waktu beristirahat. Dari sana hormon kortisol dan adrenocorticotropic mulai memasuki aliran darahmu, menambah tingkat detak jantung dan tekanan darah.


7. Hyperarousal mulai menghantui

Kenaikan tingkat detak jantung dan tekanan darah membuat tubuh terkena hyperarousal. Dari sini otak mulai terbebani dengan segala pikiran yang mengancam, membuat mereka para insomniak selalu dalam kondisi waspada hingga tak bisa menghiraukan sekecil apapun ketidaknyamanan dan suara di malam hari.


8. Overworking bahkan ketika kamu tidur

Bagi penderita imsomnia, sekalipun tertidur, kualitas tidur mereka akan diragukan. Itu karena adrenalin yang menyebabkan mereka tak bisa tertidur terus menerus terpompa ke otak, menyebabkan metabolisme tubuh terus berkurang guna menghemat energi seperti yang biasa dilakukan ketika kondisi terbangun.

Oleh karena itu, walaupun tidur, tubuh penderita insomnia akan terus bekerja layaknya ketika kondisi terbangun, membuat mereka terbangun dalam kondisi lelah. Kebingungan dan stres yang pada akhirnya menyebabkan depresi dan kecemasan tersebut.


9. Bisa disembuhkan dengan relaksasi dan pengaturan pola tidur

Insomnia bukanlah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Dengan upaya-upaya relaksasi sebelum tidur, seperti melakukan meditasi, membaca atau menulis buku harian serta mengondisikan kamar untuk menjadi tempat tidur yang nyaman lewat memadamkan lampu dan tidak menaruh barang apapun di kasus selain untuk tidur, para insomniak dapat terbebas dari lingkaran gangguan itu. Mengatur waktu tidur juga akan membantu para penderita insomnia beristirahat, khususnya bagi penderita DSPD.

Kegiatan dan waktu tidur kita merupakan sebuah keseimbangan. Terlalu banyak aktifitas tanpa waktu istirahat yang cukup tidaklah baik. Waktu tidur yang berlebihan tanpa adanya aktifitas jugalah buruk. Karena itu, atur baik-baik pola tidur dan beraktifitas agar apapun yang dilakukan menjadi efektif dan sehat.




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.