Header Ads


Hindari Depresi Dengan Mengurangi Penggunaan Sosial Media!



Majalahqqhoki - Kamu salah satu pecandu media sosial? Mulai sekarang, sebaiknya kamu kurangi penggunaan sosial media demi kesehatan mentalmu. Karena sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Pennsylvania telah menemukan fakta bahwa membatasi penggunaan media sosial kamu menjadi 30 menit dalam sehari dapat membantu mengurangi depresi dan kesepian, lho.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Social and Clinical Psychology pada bulan Desember ini, menunjukkan penyebab dari penggunaan media sosial yang merupakan korelasi antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental.


1. Penelitian melibatkan mahasiswa

Penelitian ini merekrut sekelompok pengguna aktif sosial media, yakni 143 mahasiswa berusia antara 18 dan 22 tahun, dan mengujinya selama lebih dari dua semester. Satu kelompok siswa diminta untuk membatasi waktunya dalam menggunakan Facebook, Instagram dan Snapchat menjadi hanya 30 menit sehari, sementara kelompok lainnya tetap menggunakan media sosial seperti biasanya.


2. Mengumpulkan data untuk menguji suasana hati ketika menggunakan sosial media

Para mahasiswa tersebut menyelesaikan survei itu untuk menentukan mood di awal penelitian dan melakukan screenshots untuk mengetahui penggunaan data sosial media mereka. Selama tiga minggu ke depan, para peserta berbagi hasil screenshots untuk menunjukan penghitungan menggunakan media sosial selama seminggu bagi setiap individu. Para peneliti kemudian menganalisa data itu, untuk mendapatkan hasil seperti rasa takut hilang, kecemasan, depresi dan kesepian.


3. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya kehidupan realitas

Hasilnya, "Mengurangi penggunaan media sosial dari biasanya akan mengurangi depresi dan kesepian secara signifikan" kata peneliti utama Melissa Hunt kepada Science Daily. "Efek ini sangat terasa bagi orang-orang yang lebih tertekan ketika mereka datang ke ruang kerja."

Tapi bukan berarti kamu harus berhenti menggunakan media sosial sama sekali. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang realitas untuk membuat orang-orang sadar akan pentingnya kehidupan nyata dan membatasi penggunaan smartphone.

"Beberapa aktifitas yang ada di media sosial menunjukkan sejumlah besar perbandingan tingkat sosial yang terjadi. Ketika Anda melihat kehidupan orang lain, terutama di Instagram, Anda akan menyimpulkan bahwa kehidupan orang lain lebih beruntung atau lebih baik dari Anda.” ungkap Hunt.


4. Secara khusus, penelitian dilakukan untuk mengurangi penggunaan Facebook, Instagram dan Snapchat

Seperti kebanyakan studi ilmiah lainnya, studi ini menimbulkan pro-kontra dalam masyarakat. Selain itu, penelitian hanya melibatkan sosial media seperti Facebook, Instagram dan Snapchat, membatasi ruang lingkupnya untuk menentukan penggunaan media sosial secara umum. Hunt mengatakan aspek-aspek ini akan menjadi subjek penelitian di masa depan.

Bagaimana pendapatmu soal penelitian tersebut? Apakah kamu setuju untuk mengurangi penggunaan sosial secara bijak?



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.