Header Ads


5 Fakta Tentang Makanan Kaleng



Majalahqqhoki - Makanan kaleng memang praktis dan tahan lama oleh karena itu sering dijadikan stok bahan makanan. Selain kelebihannya yang dapat disimpan dalam jangka waktu lama, makanan kaleng juga kerap mendapat tudingan kurang baik seperti, mengandung bahan pengawet, kurang bergizi, sedikit vitamin, juga memiliki kadar gula dan garam yang tinggi. Benarkah? Yuk simak lima fakta tentang makanan kaleng di bawah ini.


1. Dianggap kurang bergizi

Makanan kaleng sering dianggap kurang bergizi jika dibandingkan dengan makanan segar atau makanan beku, karena makanan kaleng harus diolah terlebih dahulu dengan suhu sangat tinggi sebelum dikalengkan. Nah suhu tinggi dianggap dapat merusak beberapa nutrisi yang terkandung di dalam makanan tersebut.

Menurut Bridget Benelam, ilmuan nutrisi di British Nutrition Foundation yang dilansir melalui BBC mengatakan, secara umum ada beberapa makanan yang di antaranya memiliki nutrisi baik yaitu ikan salmon kaleng, kacang-kacangan seperti chickpeas dan lentil yang termasuk sumber protein dan serat yang baik, juga rendah lemak.


2. Mengandung sedikit vitamin

Selain kurang bergizi makanan kaleng juga dianggap memiliki sedikit vitamin, benarkah? Pada dasarnya semua makanan yang diolah dengan cara dipanaskan pasti akan melepaskan beberapa kandungan nutrisi dan vitamin yang ada di dalamnya, tak terkecuali makanan segar dan makanan beku yang harus dipanaskan dahulu sebelum dikonsumsi. Begitu juga sayuran segar yang banyak mengandung nutrisi dan vitamin, tapi seiring dengan berjalannya waktu kandungan vitamin tersebut akan menurun bahkan ketika disimpan di dalam kulkas.

Bridget mengatakan, di dalam makanan kaleng kemungkinan ada beberapa nutrisi yang hilang saat proses memasak seperti vitamin C dan tiamin. Tapi apakah ini akan berdampak pada kesehatan? Menurut Bridget hal ini tergantung pada keseluruhan diet dan seseorang dapat mengkombinasikan dengan makanan lain.


3. Bahan kaleng yang dianggap berbahaya

Banyak orang khawatir kaleng mengandung bahan kimia berbahaya, termasuk zat yang disebut Bisphenol A (BPA). BPA biasanya digunakan untuk membuat plastik termasuk wadah plastik yang digunakan untuk menyimpan makanan, tidak hanya itu BPA juga digunakan untuk membuat beberapa lapisan pelindung dan pelapis kaleng makanan dan minuman. Tapi tidak perlu khawatir, produsen makanan kaleng pasti telah memperhitungkan kadar BPA yang aman digunakan untuk kemasan makanan.

Jika ingin menghindari BPA dari makanan kaleng, coba tips berikut:

- Lihatlah kemasan kaleng, adakah keterangan BPA-free.
- Beli makanan segar atau beku.
- Beli makanan dalam kemasan kaca atau tetrapack.


4. Dapatkah makanan kaleng disimpan begitu saja setelah kaleng dibuka?

Kaleng terbuat dari baja dengan lapisan timah atau kromium oksida yang halus untuk melindunginya dari karat. Untuk makanan asam seperti tomat, lapisan tipis atau pernis digunakan pada bagian belakang kaleng.

Sebaiknya jangan menyimpan makanan di kaleng yang telah terbuka atau menggunakan kembali kaleng kosong untuk memasak atau menyimpan makanan, pindahkan seluruh isi ke dalam wadah lain, karena kandungan metal yang terdapat pada kaleng dapat berpindah ke makanan melalui udara terbuka.

Tetapi hal ini tidak berlaku untuk kaleng yang dapat dibuka dan ditutup kembali, karena jenis makanan dengan pengemasan seperti itu, tidak bereaksi dengan kaleng.


5. Sejarah makanan kaleng

Sejarah pengalengan telah dimulai pada masa Napoleon, diyakini ia menawarkan hadiah 12.000 Franc Prancis kepada siapa saja yang bisa menemukan cara untuk mencegah kerusakan persediaan makanan militer.

Napoleon memberikan hadiah di tahun 1795 kepada Nicholas Appert yang menemukan proses pengemasan daging dan unggas dalam botol kaca dengan cara menyumbat dan merendamnya ke dalam air mendidih. Rahasia militer ini segera sampai ke Inggris di mana pada tahun 1810, Peter Durand mematenkan pengggunaan wadah logam untuk pengalengan.

Nah, itu tadi lima hal yang perlu diketahui tentang makanan kaleng, menyantapnya boleh saja asal seimbangkan dengan makanan yang mengandung vitamin dan serat yang lebih baik.





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.