Header Ads


Pengakuan Ibu dari Bocah yang Tewas Tertimpa Konblok, Anaknya Masih Bernapas tapi Ditutupi Kardus

Pengakuan Ibu dari Bocah yang Tewas Tertimpa Konblok, Anaknya Masih Bernapas tapi Ditutupi Kardus


Majalahqqhoki.com, JAKARTA - Bocah 8 tahun berinisial AW tewas usai mengalami luka berat di kepala karena tertimpa konblok di sekitar Rusun Tahap 3, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018).

Melansir Wartakotalive, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, korban tertimpa konblok saat jalan kaki dengan 2 temannya sekitar pukul 13.00 WIB.

Tiba-tiba konblok jatuh menimpa kepala korban bagian kiri.

AW langsung jatuh tersungkur dan bersimbah darah.

Sementara itu, ibu AW, Mujiati menceritakan kronologi, dia mengetahui anaknya meninggal karena insiden tersebut.

Melansir Kompas.com, wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual kopi keliling menggunakan sepeda itu mengatakan meninggalkan anaknya di rumah.

Dia mengaku tak ada firasat buruk saat itu hingga pukul 12.00 WIB, Mujiati diminta pulang oleh tetangganya karena anaknya mengalami kecelakaan.

Mujiati pun mengayuh sepedanya sekencang-kencangnya agar segera tiba di rumah.

Namun, Mujiati tak melihat anaknya saat tiba di rumah, tetangganya pun memintanya ke rusun yang jaraknya sekitar 400 meter dari rumahnya.

Agen Sakong Online

Usai sampai di rusun, Mujiati melihat seorang bocah tergeletak di jalan dan ditutup kardus.

Dia pun terkejut ketika membuka kardus, AW sudah tak sadarkan diri.

Mujiati mengungkapkan, dia melihat AW masih bernapas sehingga dia pun heran mengapa warga yang menonton tidak membawanya ke rumah sakit.

Beberapa menit kemudian suaminya datang dan membopong AW ke rumah sakit.

Saat di rumah sakit, petugas medis menyatakan, anaknya sudah meninggal dunia.

Mujiati pun sangat terpukul atas kematian anaknya, dia berharap agar kasus ini bisa diusut oleh pihak kepolisian.

Dia meyakini, konblok tersebut tak jatuh dengan sendirinya karena tak ada pengerjaan proyek di lokasi tersebut.

"Saya minta dihukum mati sajalah. Coba ya, kenapa mereka lakukan seperti itu ke anak saya," katanya.

Dia mengatakan, penghuni rusun sering menjatuhkan benda-benda ke arah jalan dan atap rumah warga.

Namun, Mujiati belum membuat laporan resmi karena keterbatasan yang dia miliki.


Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.