Header Ads


6 Fakta Tentang Penyakit Psikologis Kleptomania!



Majalahqqhoki - Tidak semua pelaku kasus pencurian itu adalah orang yang membutuhkan barang tersebut, ada juga yang tidak begitu membutuhkannya tetapi tetap mencuri karena dorongan yang kuat untuk melakukan aksi kriminal tersebut. Adanya dorongan yang kuat untuk mencuri padahal tidak begitu membutuhkannya merupakan salah satu ciri dari orang yang mengidap kleptomania.

Kleptomania merupakan penyakit psikologis yang tidak dapat menahan dorongan untuk mencuri. Padahal, penderita kleptomania tersebut mampu untuk membelinya dan bahkan tidak terlalu membutuhkan barang tersebut. Nah, berikut ini ada beberapa fakta penting tentang kleptomania yang harus kamu ketahui.


1. Penderita kleptomania tidak dapat menahan dorongan untuk mencuri

Berbeda dengan orang yang normal, penderita kleptomania selalu mendapatkan dorongan yang kuat untuk mencuri ketika ada peluang yang besar untuk melakukan kebiasaan yang buruk tersebut. Hal tersebut disebabkan oleh hormon serotonin yang mengalami penurunan pada penderita kleptomania. Hormon serotonin ini merupakan hormon yang ada di otak dan berfungsi untuk mengatur suasana hati dan juga emosi.

Selain disebabkan oleh penurunan hormon serotonin, kleptomania juga disebabkan oleh pelemasan dopamin. Akibat pelepasan dopamin ini, penderita kleptomania akan merasa senang setelah mencuri dan ketagihan untuk terus melakukan aksi kriminal tersebut.


2. Penderita penyakit gangguan psikologis ini didominasi oleh wanita

Menurut penelitian dari beberapa ahli psikologi, sebagian besar penderita kleptomania adalah wanita. Mengapa wanita? Karena wanita yang paling banyak memiliki keinginan dibandingkan dengan pria serta yang paling rentan terkena penyakit gangguan psikologis.


3. Gejala utama dari kleptomania adalah penderita merasakan kecemasan ketika akan mencuri

Biasanya, para penderita kleptomania akan merasakan kecemasan yang luar biasa saat akan melancarkan aksi mencurinya. Hal tersebut merupakan gejala yang umum terjadi pada penderita penyakit psikologis tersebut, karena takut akan ketahuan saat sedang melancarkan aksi kriminalnya itu. Setelah aksi mencurinya berhasil, ia akan merasa sangat lega dan juga senang.


4. Faktor keturunan dan memiliki gangguan psikologis lainnya menjadi penyebab utama kleptomania

Meski termasuk penyakit langka, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang beresiko mengidap kleptomania, yaitu faktor keturunan dan memiliki penyakit gangguan psikologis lainnya. Jika kamu memiliki anggota keluarga yang mengidap kleptomania, pengguna narkoba atau pecandu alkohol maka akan membuat kamu rentan mengidap penyakit gangguan psikologis ini.

Selain itu, umumnya penderita kleptomania memiliki penyakit gangguan psikologis lain yang turut menyertainya, seperti gangguan kepribadian, bipolar disorder, depresi dan gangguan kecemasan.


5. Penderita kleptomania biasanya mencuri barang yang tidak begitu dibutuhkan

Para penderita kleptomania biasanya mencuri barang yang tidak begitu dibutuhkannya, bahkan sebenarnya mereka sangat mampu untuk membeli barang tersebut. Hal ini disebabkan karena mereka mencuri untuk memuaskan hasrat mereka saja.

Setelah berhasil mencuri, para penderita kleptomania akan merasakan kelegaan yang luar biasa serta akan sangat gembira karena aksi mereka dapat tercapai. Rasa kelegaan ini berasal dari perubahan kimia yang ada di dalam otak karena adrenalin yang terpuaskan.


6. Meski sulit untuk disembuhkan, psikoterapi dapat membantu untuk menekan dorongan mencuri sampai batas tertentu

Meski penyakit psikologis ini sulit untuk disembuhkan dan yang terparah adalah penderitanya akan dibayangi oleh penyakit ini, psikoterapi dapat membantu menekan dorongan untuk mencuri sampai batas tertentu. Dengan psikoterapi, penderita akan dibantu untuk mencari solusi yang tepat agar dapat menghilangkan kebiasaan buruk suka mencuri ini. Meski belum pasti bisa sembuh dengan perawatan medis ini, tidak ada salahnya bukan untuk mencobanya?

Itulah enam fakta penting tentang kleptomania, penyakit psikologis suka mencuri. Sebisa mungkin hindari kebiasaan buruk ini karena akan berdampak negatif pada kualitas hidup kamu di masa depan.




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.