Header Ads


Korban Bom di Gereja ; Agama Saya Mengajarkan Saling Memaafkan....

Yesaya Bayang dirawat di RSAL dr Ramelan Surabaya



Majalahqqhoki.com, SURABAYA - Yesayas Bayang (40), siang itu sedang ditunggu istri dan 2 anaknya di Paviliun G1, Rumah Sakit Angkatan Laut dr Ramelan Surabaya. Dia sudah mulai bisa duduk dan mengencangkan posisi kakinya.

Dia sudah melupakan peristiwa teror bom Minggu pagi yang mematahkan kaki dan tangan kanannya. Bukan hanya melupakan, bapak 2 anak itu juga memaafkan siapapun pelakunya.

"Agama saya mengajarkan saling memaafkan, saya pasti maafkan," katanya kepada Kompas.com, Jumat (18/5/2018).

Yesayas adalah Satpam Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya yang sempat menghalau seorang ibu yang membawa 2 anak perempuannya saat meledakkan diri di parkiran gereja.

Dalam potongan video rekaman CCTV yang beredar, usai bom meledak dan menghancurkan tubuh 3 pembawa bom, Yesayas sempat merangkak menjauhi lokasi, yang langsung ditolong seseorang dan dilarikan ke RSAL dr Ramelan Surabaya.

Agen Sakong Online

Siang tadi, Yesayas dikunjungi Krishna Syarif, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan di ruang perawatannya. Kata Krishna, Yesayas akan ditanggung perawatan medisnya hingga sembuh.

"Pak Yesayas kami anggap mengalami kecelakaan kerja, karena itu semua dibiayai oleh BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

BPJS, kata dia, juga akan memberikan santunan saat Yesayas masih dalam perawatan.

"Kita mendorong Pak Yesayas tetap bekerja pasca-kejadian. Jika belum bisa bekerja di posisi semula, kami harapkan dipindah di posisi lainnya," jelas Krishna.

Yesayas, kata dr Adi Supriyanto, masih akan menjalani operasi kedua untuk merekonstruksi jaringan tulang dan otot yang rusak akibat ledakan.

"Operasi pertama sudah kami lakukan untuk membersihkan serpihan ledakan bom," jelasnya.


Sumber dari, Kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.