Header Ads


Hasil Riset, Alasan Mengapa Psikopat Perempuan Lebih Sulit Dideteksi!



Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit, dan gejalanya lazim disebut dengan psikopati. Berdasarkan riset, sekitar 1% dari total populasi dunia jelas merupakan psikopat. www.gulamadu.comSedangkan sisanya lebih banyak berbaur di tengah kehidupan sosial dibandingkan mendekam di penjara ataupun di rumah sakit jiwa.

Lebih lanjut, film maupun novel umumnya menggambarkan karakter psikopat dalam wujud laki-laki. Kendati demikian, dilansir dari Psychology Today, InnerSelf, dan The Conversation, ternyata seorang perempuanpun tak kalah berpotensi menjadi psikopat. Sayangnya, mengidentifikasi ciri psikopat pada perempuan memang lebih ambigu daripada laki-laki.


1. Perilaku narsistik

Psikopat laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki perilaku narsistik yang besar. Mereka menganggap dirinya superior. Narsistik pada psikopat laki-laki umumnya ditunjukkan pada kecenderungan membanggakan diri sendiri di depan orang lain dan merasa bahagia merendahkan orang lain.

Sedangkan pada psikopat perempuan, perilaku narsistiknya berupa kecenderungan bersikap manis di depan orang lain tetapi tetap meyakini bahwa dirinya jauh lebih baik di belakang orang tersebut.


2. Perilaku agresi

Perilaku agresif psikopat laki-laki cenderung dalam bentuk Agresi Perilaku. Contohnya, melakukan tindakan yang membahayakan seperti terlibat dalam kekerasan fisik, menyiksa hewan, hingga berbuat kriminal.

Sedangkan bentuk serangan seorang psikopat perempuan pada korbannya cenderung melalui Agresi Relasional. Misalnya, memanipulasi kehidupan korban tersebut dengan cara mengintimidasi secara halus, menyebarkan gosip, mengancam dengan kekerasan verbal, hingga bersikap playing victim.


3. Respon terhadap emosi

Menurut Xanthé Mallett, Antropolog Forensik sekaligus Kriminolog dari University of Newcastle, sejumlah eksperimen menunjukkan bahwa psikopat memiliki respon terhadap ketakutan dan kaget yang rendah. Hal inilah mengapa psikopat dapat tetap tenang saat menyiksa korbannya.

Lebih rumitnya mengidentifikasi psikopat perempuan juga dipengaruhi oleh respon terhadap emosi tertentu ini. Pasalnya, psikopat perempuan ataupun perempuan normal, memang lebih ekspresif terhadap rasa takut atau kaget, seperti saat menonton film horror. Sedangkan psikopat laki-laki cenderung lebih mampu menyembunyikan respon emosinya.


4. Tingkat kejadian

Dilansir dari InnerSelf, dalam hal tingkat kejadian, penelitian yang dilakukan oleh Rolf Wynn, Marita H. Høiseth, dan Gunn Pettersen dalam Psychopathy in women: theoretical and clinical perspectives, ditemukan bahwa narapidana wanita dengan psikopati terdiri 11-17% dari keseluruhan populasi penjara, sedangkan pria dengan psikopati mencapai 31%.

Hal ini dapat saja merupakan imbas dari faktor compounding yang secara tak langsung justru membentuk persepsi atas samarnya potensi psikopati pada wanita. Merekapun kerap tersembunyi di bawah radar masyarakat dibandingkan psikopat pria.


5. Relasi interpersonal

Berdasarkan penelitian Nadja Heym, dosen senior mata kuliah Psikologi di Nottingham Trent University, ditemukan bahwa psikopat perempuan cenderung memilih pasangan non-psikopat untuk menjalani hubungan jangka pendek.

Pasangannya tersebut kerap hanya dijadikan sebagai 'mainan', dan modus pemilihannya pun sebab cenderung lebih mudah dimanipulasi. Sedangkan untuk hubungan jangka panjang, mereka lebih memilih pria yang juga sesama psikopat.

Adakah orang di sekitarmu yang seperti ini?





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.