Header Ads


Suka Makan Lobster? Berikut 9 Fakta Unik Tentang Lobster!



Majalahqqhoki - Selama ini, kita hanya tahu kalau lobster adalah santapan yang enak dimakan dengan harga yang sangat mahal. Namun, tahukah kita kalau ternyata hewan itu memiliki sembilan hal mengejutkan ini?


1. Lobster dulunya adalah makanan orang tak mampu

Lobster yang kini dianggap lezat, pada abad pertengahan di Eropa, adalah makanan bagi orang tak mampu, bahkan dianggap sebagai obat. Bagian depan tubuhnya ditumbuk dan digunakan untuk membantu orang sembuh dari batu ginjal.

Lobster tak lain menjadi sebuah jamu dan makanan yang membosankan. Namun, pada 1.800an, semuanya berubah. Penduduk kota mulai berbondong-bondong ke pantai dan menikmati lobster.

Hingga akhirnya pasokan terus menurun karena makin banyak orang mengkonsumsi. Kini, lobster dianggap sebagai makanan yang mahal dan mewah.


2. Lobster tak berwarna merah sebelum dimasak

Di alam liar, kebanyakan lobster berwarna cokelat kehijauan dan bermotif bintik-bintik. Lobster akan berubah warna menjadi merah setelah dimasak dan terkena panas.

Warna merah berasal dari ekspresi astaxanthin, jenis pigmen karotenoid yang ditemukan dalam tanaman berwarna oranye, dimakan oleh hewan yang makan lobster.


3. Lobster mengeluarkan kencing dari wajahnya

Lobster mengeluarkan kencing dari wajahnya. Air kencing lobster dikeluarkan dari dekat antenanya. Sebab, organ-organ ekskresi, disebut kelenjar hijau, letaknya di sana.

Urine mereka mengandung feromon, yang menenangkannya dan mengembalikan suasana hati. Lobster juga akan membuang air kecil di wajah lawannya ketika berkelahi untuk mengekspresikan diri.


4. Lobster punya dua perut

Lobster memiliki dua perut. Satu terletak di bagian yang kita anggap kepala lobster, tepat di belakang matanya. Perut ini berisi gigi yang digunakan untuk menghancurkan makanan. Setelah dihancurkan cukup baik, makanan akan disalurkan ke perut lain.


5. Kehilangan kuku adalah hal yang sangat menyedihkan

Lobster biasanya memiliki dua penjepit dengan ukuran yang berbeda. Yang lebih besar adalah crusher, digunakan untuk menghancurkan mangsanya. Yang lebih kecil terdiri atas dua cakar, berfungsi sebagai pemotong atau penakluk.

Gunanya untuk mencabik mangsa dan membentuknya menjadi potongan-potongan kecil, sehingga antena dapat mengantar potongan itu ke dalam mulut lobster. Kalau kehilangan kuku atau cakarnya, mereka akan sangat sedih karena merasa seperti kehilangan kehidupan.


6. Mereka akan membuat kebisingan

Beberapa orang menghindari memasak lobster di rumah karena ngeri mendengar suara lobster menjerit yang menjerit kesakitan saat dimasak. Masalahnya, lobster tidak memiliki pita suara. Suara yang terdengar mungkin udara dari shell  lobster.


7. Hubungan cinta lobster terjalin selama dua minggu

Bukan cuma manusia yang menjalin cinta, lobster pun begitu. Namun, bedanya, hubungan lobster akan berlangsung selama kurang lebih dua pekan atau sepuluh hari, hingga akhirnya si jantan membuahi si betina.


8. Lobster bisa menjadi hewan kanibal dalam kasus-kasus tertentu

Setelah menetas, lobster akan terlihat seperti lobster kecil. Mereka akan bergabung dengan zooplankton, telur ikan, dan jenis-jenis larva lagi. Mereka bersaing berebut makanan.

Dalam jarak dekat, lobster akan memakan sesamanya tanpa ragu. Hal ini membuat mereka selalu dipisahkan penangkaran sampai dewasa.


9. Lobster tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan

Lobster tidak sama seperti kebanyakan hewan lainnya. Mereka tidak lemah atau kehilangan kemampuan untuk mereproduksi, dan akan terus berkembang. Namun, tidak berarti mereka hidup selamanya.

Bila tidak dipanen, mereka mati karena penyebab alami. Seringkali mereka kehabisan energi. Jadi, kita mengerti bahwa lobster akhirnya akan mati, tapi tidak tahu kapan. Lobster mencapai ukuran dewasa mereka ketika mereka memiliki berat antara 1,5-2 pon (680 dan 907 gram).

Wah, menarik ya?! Kamu suka lobster dengan olahan seperti apa nih?




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.